Rupiah Cenderung Stabil Setelah Tiga Hari Bergejolak

Aria W. Yudhistira
17 Desember 2014, 12:18
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Rupiah pada perdagangan Rabu (17/12) cenderung stabil setelah dalam tiga hari terakhir mengalami depresiasi hingga 2,9 persen.

Pemerintah sebelumnya menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada 2014 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen seiring kenaikan harga BBM. ?Investor asing cenderung menarik uangnya karena tidak suka ekonomi yang melambat,? kata dia saat dihubungi Katadata.

Purbaya berharap pemerintah segera mengalokasikan dana penghematan subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur. Langkah ini bisa meningkatkan kepercayaan investor bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik. (Baca: Pemerintah Siapkan Skema Buyback Obligasi Negara)

Ekonom Bank Central Asia David Sumual menilai, tidak ada sentimen negatif dari dalam negeri yang menyebabkan pelemahan rupiah tiga hari terakhir. Faktor utamanya adalah pelemahan kurs rubel Rusia dan antisipasi pasar atas hasil rapat the Fed.

Ekonomi negara beruang merah itu tertekan seiring turunnya harga minyak mentah dunia. Padahal, negara itu mengandalkan pendapatan dari minyak. Alhasil, rubel pun melemah terhadap dolar AS yang ternyata ikut menekan rupiah. Persoalannya, ekonomi Rusia dinilai sama dengan Indonesia sebagai sesama negara dengan pasar yang baru tumbuh atau emerging market.  

Kendati demikian, Bank Indonesia menegaskan tetap aktif melakukan intervensi di pasar keuangan. Menurut Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, bank sentral telah mengucurkan dana dalam jumlah besar ke pasar obligasi seiring dengan melemahnya rupiah. Dalam dua hari terakhir, BI telah mengucurkan dana sekitar Rp 1,7 triliun untuk menyerap surat berharga negara (SBN). 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Arnold Sirait
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...