Chatib: Target Pertumbuhan 5,8 Persen pada 2015 Sulit Dicapai
KATADATA ? Hanya 14 hari setelah APBN 2015 disahkan DPR, pemerintah sudah mengaku pesimistis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dipatok sebesar 4,8 persen.
Pesimisme tersebut diungkapkan Menteri Keuangan M. Chatib Basri setibanya di Tanah Air, Senin (13/10), dari World Bank-IMF Meeting di Washington DC, Amerika Serikat pekan lalu. Padahal, dua pekan sebelumnya, Chatib mengatakan target pertumbuhan 5,8 persen tahun depan masih dalam range.
Dikutip dari Bisnis Indonesia (14/10), Chatib menegaskan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,8 persen pada 2015 sulit dicapai akibat prospek normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat dan penyehatan fiskal di dalam negeri. Di sisi lain, hampir seluruh sumber pertumbuhan menghadapai kendala untuk maju.
Menurutnya, perlemahan rupiah juga tidak serta-merta memacu ekspor karena perlambatan China-negara tujuan ekspor terbesar Indonesia- otomatis mengoreksi permintaan. Investasi juga tidak mudah seiring dengan prospek pengetatan moneter di dalam negeri sebagai respons atas penaikan suku bunga the Fed.
Di sisi lain, belanja pemerintah sedikit tertekan akibat pengetatan fiskal seiring dengan rencana pengurangan subsidi BBM. Kecuali, apabila ada realokasi dari sisi hasil pemangkasan subsidi ke belanja lain. "Tidak akan mudah kalau slowdown seperti itu," katanya saat ditanya tentang peluang pertumbuhan 5,8 persen pada tahun depan.
