Setoran Dividen BUMN Jadi Tumpuan APBN 2015
KATADATA ? Setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi tumpuan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam APBN 2015. Tahun depan, BUMN ditargetkan menyetor dividen sebesar Rp 43,7 triliun, naik dari rencana dalam nota keuangan Rp 41 triliun.
Ketua Badan Anggaran DPR Ahmadi Noor Supit mengatakan, kenaikan setoran dividen BUMN terpaksa dilakukan untuk menambah penerimaan negara.
?Kecuali kalau ada kebijakan menaikkan harga BBM. Sementara ini kita mengandalkan penerimaan dari dividen,? tuturnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/9).
Setoran dividen ini, menurut dia, untuk mengakomodasi program-program presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. Terlebih lagi, dividen merupakan hak pemerintah yang harus disetorkan apabila pemerintah membutuhkannya.
Adapun untuk kebutuhan ekspansi, perusahaan pelat merah disarankan untuk menambah utang. Apalagi BUMN dapat memperoleh kredit rendah karena memperoleh jaminan dari pemerintah.
?Jadi kenapa harus memaksakan untuk menambah laba. Untuk utang luar negeri kan bunganya murah karena ada jaminan dari pemerintah,? kata dia.
(Baca: Keberanian Jokowi Melakukan Reformasi Fiskal Ditunggu)
Sementara Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung memberikan lampu hijau rencana kenaikan setoran dividen perusahaan pelat merah tersebut.
Meski belum membaca detail rincian alokasi anggaran tersebut, dirinya mempersilahkan 20 BUMN terbesar untuk dinaikkan setoran dividennya. ?Kalau yang atas-atas silahkan diambil agak besar (dividennya), daripada ambil dividen perusahaan kecil,? kata dia.
Panitia Kerja (Panja) Badan Anggaran DPR kemarin menyepakati besaran setoran dividen BUMN pada 2015 sebesar Rp 43,7 triliun. Angka ini lebih tinggi dari rencana dalam nota keuangan pemerintah sebesar Rp 41 triliun.
Porsi terbesar masih mengandalkan PT Pertamina (persero) yang nilainya mencapai 30 persen dari total setoran dividen. Alhasil, jika ditotal 10 perusahaan besar BUMN baik bank maupun non-bank dividennya bisa mencapai Rp 33 triliun total dividen.