Pertumbuhan 7 Persen Sulit Tercapai

Image title
Oleh
17 Juni 2014, 16:46
MAS-JOKO-VS-MAS-BOWO.jpg
KATADATA/
KATADATA | Dok.

Indonesia bisa belajar dari China. Pada awalnya, China memperkuat pembangunan infrastruktur dan industrinya. Setelah dirasa cukup kuat, negara tersebut melakukan depresiasi terhadap mata uangnya sebesar 30-40 persen, yang akhirnya membuat ekspornya naik berlipat ganda. Makanya kontribusi ekspornya bisa cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi China.

Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang lebih besar dari konsumsi, kemudian investasi dan ekspor. Padahal seharusnya kontribusi paling besar adalah investasi. Jika investasinya besar, maka akan mendorong konsumsi. Namun, peningkatan investasi juga masih butuh waktu dua hingga tiga tahun, untuk bisa mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.

Sementara, Ketua Lingkar Kajian Ekonomi Nusantara (LKEN) Didin S Damanhuri, memandang target pertumbuhan kedua capres bisa tercapai apabila ada upaya menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Siapa pun presiden yang terpilih nantinya harus bisa meningkatkan anggaran pembangunan, yang hanya tersedia 20 persen saat ini, menjadi 50 persen.

Caranya, "bisa dengan menutup pembocoran pajak dan mengurangi utang luar negeri," ujar Didin, saat peluncuran bukunya 'Ekonomi Politik Indonesia dan Antar Bangsa', di Jakarta, Selasa (17/6).

Dia meyakini kedua capres memiliki arah yang sama untuk mencapai tujuan pemerataan pembangunan. "Hanya saja belum jelas bagaimana cara menyehatkan APBN-nya," kata dia.

Menurut Didin, perlu adanya penguatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk pemerataan pembangunan. Penguatan UMKM dapat dilakukan yakni dari sisi modal, informasi, dan infrastruktur.

"Perbankan harus mau memberikan modal ke UMKM. Jangan hanya yang besar dan asing saja," ujar Didin. Oleh sebab itu, infrastruktur harus menjadi pemenuhan utama bagi kedua capres. Sebab, infrastruktur yang baik juga mendorong pemeratan di setiap sektor di daerah. 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Safrezi Fitra
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...