Menko Airlangga Ungkap Kiat Percepatan Pemulihan Ekonomi Lewat Digital

Rizky Alika
15 Juli 2020, 12:13
Menko Airlangga Optimistis Percepatan Pemulihan Ekonomi Lewat Digital.
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.
Perajin menunjukkan media sosial untuk memasarkan produk tas wanita di industri rumahan. Menko perekonomian mendorong digitalisasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Pemerintah tengah berupaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi corona. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, digitalisasi pada kegiatan bisnis yang bila digabungkan dengan industrialisasi bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inklusif, seimbang, dan berkelanjutan.

“Pandemi telah menciptakan momentum untuk reformasi struktural dan ekonomi, meningkatkan keahlian, mengubah metode bisnis dari offline ke online, serta menguatkan digitalisasi untuk aktivitas ekonomi dan sosial,” kata Airlangga dalam acara Webinar Launch of Eurocham Position Papers 2020 di Jakarta, Selasa (14/7).

Airlangga menjelaskan selama pandemi, ada beberapa sektor bisnis yang menjadi pemenang dan pecundang. Salah satu sektor pemenang ialah perusahaan yang mampu mengedepankan teknologi digital dan beroperasi dalam bidang pembayaran digital, logistik, kesehatan, teknologi informasi dan edukasi.

(Baca: Koperasi Bakal Ditinggal Milenial kalau Tak Garap Industri Kreatif)

Di luar sektor digital, memang ada pula beberapa sektor yang masih mencatatkan pertumbuhan positif seperti rokok, batu bara, makanan pokok, farmasi dan kesehatan, serta minyak nabati. Sementara yang menjadi dirugikan ada pada sektor pariwisata, jasa tidak esensial dan lainnya.

Dengan prospek tersebut, dia pun memastikan sektor pemenang akan terus bertahan. “Sedangkan sektor yang sangat terkena imbasnya harus diberi perhatian penuh supaya dapat kembali beraktivitas,” kata Airlangga.

Hal ini sejalan dengan rekomendasi bisnis yang terdapat dalam Eurocham Position Papers 2020 dalam memperkuat ketahanan industri dan ekonomi. Rekomendasi tersebut di antaranya mendorong keterlibatan sektor swasta, simplifikasi proses dan birokrasi, mempercepat Transformasi Digital, Meningkatkan Konektivitas, dan Menambah Pilihan Konsumen dan Akses kepada Produk-Produk Inovatif.

Adapun laporan Bank Dunia bertajuk Global Economic Report Juni 2020 menyebutkan, penyebaran Covid-19 telah menimbulkan pengaruh ekonomi pada semua level, global, regional dan nasional. Pertumbuhan ekonomi global bahkan diprediksi terkoreksi signifikan sampai menyentuh angka minus 5,2%.

(Baca: Daya Tahan Perusahaan Digital Terhadap Pandemi)

Pada level regional, pertumbuhan ekonomi di Asia-Pasifik pun diproyeksikan mengalami penurunan tajam mencapai 0,5%. Ketika rantai pasok membaik di masa depan, pertumbuhan global diharapkan naik menjadi 6,6%.

Indonesia ikut terpengaruh dengan situasi saat ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan menurun signifikan dari 5% di 2019 menjadi 0% pada akhir tahun ini.

“Tetapi, dengan kebijakan yang tepat, kami diproyeksikan akan tumbuh 4,8% tahun depan dan 6% di tahun selanjutnya,” kata Airlangga.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...