Rupiah Menguat ke Rp 14.650/US$ Terkerek Janji Tambahan Stimulus AS
Nilai tukar rupiah pada pasar perdagangan di pasar spot sore ini, Rabu (22/7) menguat 0,62% ke level Rp 14.650 per dolar Amerika Serikat. Rupiah perkasa imbas janji pemerintahan Donald Trump untuk menambah stimulus di tengah krisis ekonomi akibat Covid-19.
Tak hanya rupiah, beberapa mata uang Asia juga menguat terhadap dolar AS. Won Korea Selatan naik 0,22%, dolar Taiwan 0,19%, peso Filipina 0,04%, dan ringgit Malaysia 0,13%.
Sementara mata uang Asia lainnya seperti yen Jepang turun 0,18%, dolar Singapura 0,2%, rupee India 0,01%, yuan Tiongkok 0,3%, dan baht Thailand 0,29%. Mengutip Bloomberg, dolar Hong Kong tak bergerak signifikan.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dolar Rate menempatkan rupiah pada level Rp 14.655 per dolar AS, naik 158 poin dari posisi kemarin.
Ekonom Permata Bank Josua Pardede menilai janji pemerintah AS untuk memberikan tambahan stimulus mendorong kenaikan sentimen risk-on di pasar Asia. "Hampir semua mata uang Asia menguat terhadap dolar AS, termasuk Indonesia," kata Josua kepada Katadata.co.id, Rabu (22/7).
Kongres AS tengah memproses paket stimulus baru menjelang berakhirnya stimulus tambahan pengangguran pada 31 Juli mendatang. Presiden AS Donald Trump menandatangani upaya untuk mencari tambahan US$ 1 triliun guna membantuan ekonomi Covid-19.
Namun, Partai Demokrat AS menilai bahwa proposal dana talangan US$ 1 triliun dari Partai Republik tak cukup. Dengan demikian, kedua partai pun akan beradu argumen terkait hal tersebut.
Josua menyebut, mata uang Negeri Paman Sam memang telah melemah terhadap mata uang negara maju lainnya. "Sebagai akibat sentimen risk-on yang meningkat sejak awal pekan," ujarnya.
Kenaikan sentimen ini, lanjut dia, didorong oleh hasil pertemuan Uni Eropa dan kenaikan harga minyak global. Harga minyak Brent naik 2,4%, sementara WTI naik 2,82%. Mayoritas indeks saham AS juga naik akibat sentimen tersebut. DJIA naik 0,6%, dan S&P500 yang naik 0,17%.
Rupiah bahkan sempat menguat ke level Rp 14.605 per dolar AS seperti terlihat dalam databoks di bawah ini, sebelum bertengger di Rp 14.650 per dolar AS sore ini.
Penulis/Reporter: Agatha Olivia Victoria