Rupiah Menguat Meski Diterpa Aksi Demonstrasi UU Cipta Kerja

Agatha Olivia Victoria
9 Oktober 2020, 09:50
rupiah, uu cipta kerja, pandemi corona
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Kurs rupiah bergerak melemah dari posisi pembukaan ke level Rp 14.707 per dolar AS hingga pukul 09.45 WIB.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Jumat (9/10), dibuka menguat 0,23% ke level Rp 14.680 per dolar AS pagi ini didorong oleh sentimen positif global. Namun, penguatan rupiah berpotensi tertahan akibat pasar masih mewaspadai demonstrasi UU Cipta Kerja.

Mengutip data Bloomberg hingga pukul 09.45 WIB, kurs rupiah bergerak melemah dari posisi pembukaan ke Rp 14.707 per dolar AS, meski masih menguat dari posisi pentupan kemarin. Mayoritas mata uang Asia menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,16%, dolar Singapura 0,11%, dolar Taiwan 0,73%, won Korea Selatan 0,47%, peso Filipina 0,07%, rupee India 0,12%, yuan Tiongkok 1%, ringgit Malaysia 0,06%, dan baht Thailand 0,23%. Hanya dolar Hong Kong yang tak bergerak signifikan.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif dari pembicaraan stimulus fiskal AS masih membayangi pergerakan aset berisiko di pasar keuangan pada pagi hari ini. Dolar AS terlihat melemah dengan sentimen positif ini.

Saat berita ini ditulis, indeks mata uang Negeri Paman Sam turun 0,13% ke level 93.48. Nilai tukar regional pun terlihat menguat terhadap dolar AS. "Stimulus AS diekspektasikan bisa membantu pemulihan ekonomi AS di tengah pandemi," ujar Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (9/10).

Sentimen positif datang dari pernyataan Presiden AS Donald Trump soal paket stimulus di tengah pandemi Covid-19. Melalui Twitternya, Trump mengatakan siap memberi stimulus untuk industri penerbangan dan beberapa paket stimulus lainnya. Padahal, sebelumnya tersiar kabar penundaan negosiasi paket stimulus jilid II AS hingga sesudah pemilu oleh orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.

Tjendra memperkirakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS dengan isu eksternal ini. Kendati demikian, pasar masih mewaspadai demonstrasi dalam negeri yang berpotensi kembali ricuh. "Ini bisa menahan penguatan nilai tukar rupiah," kata dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...