Rupiah Berpotensi Tertekan PPKM Darurat dan Kasus Covid-19

Agatha Olivia Victoria
5 Juli 2021, 09:51
rupiah, kurs rupiah, dolar, PPKM darurat
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Ilustrasi, Rupiah pagi ini menguat bersama mayoritas mata uang Asia.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,31% ke level Rp 14.487 per dolar AS pada pasar spot pagi ini. Namun, rupiah berpotensi tertekan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan kasus Covid-19 yang terus pecah rekor di dalam negeri.

Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia. Mengutip Bloomberg, dolar Singapura naik 0,01%, dolar Taiwan 0,07%, won Korea Selatan 0,55%, peso Filipina 0,02%, yuan Tiongkok 0,13%, ringgit Malaysia 0,16%, dan baht Thailand 0,48%. Sementara yen Jepang melemah 0,03%, dolar Hong Kong 0,01%, dan rupee India 0,25%.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah masih bisa tertekan hari ini ke arah Rp 14.570, dengan kisaran support di Rp 14.500 per dolar AS. Pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh penerapan PPKM darurat dan kasus harian baru Covid-19 terus pecah rekor di Indonesia. "Kondisi ini menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Senin (5/7).

Namun di sisi lain, ia menilai dolar AS menunjukan pelemahan karena data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat (2/7) malam tidak sebagus ekspektasi pelaku pasar. Pasar melihat dua komponen data tenaga kerja AS bulan Juni 2021 yang di bawah ekspektasi ,yaitu data tingkat pengangguran yang meningkat dan data rata-rata upah yang kenaikannya di bawah ekpektasi.

Pasar, menurut Ariston, menganggap hasil ini belum cukup untuk mengubah kebijakan pelonggaran moneter Bank Sentral AS meskipun data Non-Farm Payrolls dirilis lebih bagus dari ekspektasi. "Hal tersebut mungkin bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu dalam hari ini," kata dia.

Kementerian Kesehatan melaporkan 27.233 tambahan kasus Covid-19 pada hari kedua pelaksanaan PPKM darurat. Dari jumlah tersebut, DKI Jakarta menyumbang hingga 10.485 kasus. Ini menjadi rekor tambahan kasus harian tertinggi di ibukota.

Tambahan kasus harian tertinggi Jakarta sebelumnya sebanyak 9.702 pada Sabtu (3/7). Dengan demikian secara keseluruhan ada 570.110 warga Jakarta telah terinfeksi virus corona. Setelah Jakarta, provinsi dengan sumbangan kasus positif tertinggi selanjutnya yaitu Jawa Barat (4.458), Jawa Tengah (2.955), DI Yogyakarta (1.615), serta Jawa Timur (1.468).

Adapun tambahan kasus positif tersebut berasal dari pemeriksanaan 120.834 spesimen dari 86.292 orang. Jumlah spesimen yang telah diperiksa hingga hari ini mencapai 20.489.937 dari 13.724.784 orang yang dites. Sementara akumulasi total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia hingga hari ini mencapai 2.284.084. Adapun total kasus aktif hari ini bertambah 13.651 menjadi 295.228.

Di sisi lain jumlah pasien yang berhasil sembuh per hari ini bertambah 13.127, sehingga totalnya menjadi 1.928.274. Dalam hal ini Jakarta menyumbang 5.816 angka kesembuhan, diikuti Jawa Barat sebanyak 2.107. Sedangkan kasus meninggal hari ini bertambah 555 orang. Provinsi dengan angka kematian tertinggi yaitu Jawa Tengah yang menyumbang 138 kasus, diikuti Jawa Timur (89), DKI Jakarta (76), dan Jawa Barat (66).

Kepolisian Daerah Metro Jaya menyekat 63 titik keluar masuk di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodebek) saat PPKM darurat. Penyekatan yang akan dimulai pada Sabtu (3/7) pukul 00.00 WIB ini untuk meredam lonjakan kasus Covid-19 yang begitu tinggi dalam dua pekan terakhir.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan aparat akan memeriksa masyarakat yang beraktivitas di tempat umum. Mereka yang boleh berada di luar rumah adalah yang bekerja di sektor esensial. “Jadi jalan akan kami tutup, pasang barrier. Setiap yang melintas kami tanya keperluannya apa,” kata Sambodo di Jakarta, Jumat (2/7) dikutip dari Antara.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...