Sembilan Bulan Terkontraksi, Kredit Perbankan Akhirnya Positif
Laporan Uang Beredar Bank Indonesia mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 0,4% secara tahunan (year on year). di bulan Juni. Angka positif ini mengakhiri periode kontraksi sejak September 2020.
Kredit perbankan terkontraksi sejak September karena dihantam pandemi Covid-19, penurunan konsumsi, serta terkontraksinya ekonomi.
Kredit pada Bulan Juni tercatat sebesar Rp 5.572,8 triliun, lebih besar dibandingkan yang dilaporkan pada Mei 2021 sebesar Rp 5.512,2 triliun. Pada Mei, kredit perbankan masih terkontraksi 1,3% secara tahunan,
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan perbaikan kinerja kredit perbankan disebabkan oleh penyaluran kredit kepada debitur korporasi maupun perorangan yang berangsur pulih. Kredit korporasi yang membaik meskipun masih terkontraksi. Kredit korporasi terkontraksi 4,6% (year on year) di Mei menjadi terkontraksi 2,5% (year on year), di Juni .
"Kredit kepada debitur perorangan tumbuh meningkat di bulan Juni 2021 menjadi sebesar 4,3% (year on year) dari sebelumnya 3,4% (year on year) di Mei" kata Erwin dalam keterangan resmi Bank Indonesia, Jumat, (23/7).
Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan penyaluran kredit terjadi pada semua komponen. Penyaluran kredit modal kerja (KMK) berhasil tumbuh 0,1% (year on year) setelah bulan sebelumnya masih terkontraksi 1,9% (year on year). Perbaikan juga diikuti penyaluran kredit investasi (KI) meski masih terkontraksi 0,8% (year on year) di Juni, lebih kecil dari kontraksi di bulan Mei yani 3,2% (year on year).
Baca Juga
Sementara itu,, pertumbuhan kredit konsumsi semakin membaik dengan tumbuh positif sebesar 1,9% (year on year) di Juni dari sebelumnya 1,3% (year on year) di bulan Mei.
Peningkatan pada penyaluran kredit modal kerja terutama di sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR). Namun, kredit modal kerja untuk sektor industri pengolahan masih terkontraksi 3,5% (year on year) di Juni. Kontraksi ini lebih kecil dibandingkan pada bulan sebelumnya 6,5%. (year on year).
"Ini terutama terjadi perbaikan pada kredit modal kerja untuk industri pemintalan, pertenunan dan pengolahan akhir tekstil di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat." kata Erwin.
Sementara sektor perdagangan, hotel, dan restoran juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 2,1% (year on year) di Juni, lebih tinggi dibandingkan capaian di bulan Mei sebesar 0,2%. Peningkatan ini didorong oleh menguatnya penyaluran kredit untuk subsektor penjualan mobil di wilayah DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.
Adapun perbaikan pada kredit investasi juga disebabkan oleh peningkatan kredit investasi pada sektor industri pengolahan dan perdagangan, hotel, dan restoran. Kredit investasi pada sektor industri pengolahan tumbuh positif 0,4% (year on year) padahal bulan sebelumnya masih terkontraksi 1,4% (year on year). Perbaikan khususnya terjadi pada industri minyak goreng dan kelapa sawit mentah di Sumatera Utara dan Riau. Sementara Kredit investasi sektor perdagangan, hotel, dan restoran, masih terkontraksi 3,1% (year on year) pada Juni. Angka ini lebih baik dibandingkan catatan pada periode Mei 2021 yang masih terkontraksi 5,5% (year on year). Penguatan khususnya pada perdagangan makanan, minuman dan tembaku di DKI Jakarta dan Banten.
Pada penyaluran kredit konsumsi, peningkatan ditopang oleh meningkatnya realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). Penyaluran KPR bulan Juni masih mempertahankan pertumbuhan positif sebesar 7,2% (year on year), naik dari bulan Mei 6,2% (year on year).
Sementara itu, kredit kendaraan bermotor pada bulan Juni masih terkontraksi 22,9% (year on year). Angka ini merupakan perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya 24,7% (year on year).
Selain KPR, tren kenaikan juga terjadi pada penyaluran kredit properti lain khususnya kredit konstruksi sebesar 5,3% (year on year) di Jun, naik dari 4,2% (year on year) di Mei. K. Namun kredit real estate justru menunjukkan pelemahan yang masih berada pada fase kontraksi 0,5% (year on year) di Juni, memburuk dibandingkan capain Mei yang terkontrasi 0,4% (year on year).
Penyaluran kredit UMKM juga menunjukkan tren kenaikan yakni tumbuh positif 1,9% (year on year) di Juni, dibandingkan 0,5% (year on year) pada bulan sebelumnya. Peningkatan didorong oleh membaiknya penyaluran kredit untuk semua subsektor, kredit usaha mikro tumbuh membaik meski masih terkontraksi 25,6% dari bulan sebelumnya 27,2%.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubenur BI bulanan memperkirakan kredit perbankan tumbuh 4-6% tahun 2021. Lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya sekitar 7-9%.