Ada Omicron, BI Ramal Ekonomi RI Tetap Lari Kencang dan Tumbuh 5,5%
Pemulihan ekonomi domestik diperkirakan semakin kuat pada tahun ini. Berdasarkan sejumlah leading indicator, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 bisa mencapai 5,5%.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia semakin bagus sehingga ekonomi diperkirakan bisa tumbuh di rentang 4,7%-5,5%. Pertumbuhan ekonomi kemungkinan ada di titik tengah 5,1% atau 5,2%.
Dia menambahkan Covid-19 varian Omicron memang tengah menyebar di Indonesia. Namun, pelonggaran pembatasan akan membantu pemulihan ekonomi.
"Kami setuju bahwa ada Omicron, tapi kita melanjutkan pemulihan karena pembatasan mobilitas yang semakin longgar, data lainnya seperti penjualan ritel, keyakinan konsumen, kita sangat yakin ekonomi Indonesia akan semakin bagus," kata Dody dalam seminar internasional 'Safeguarding The Growth Momentum' yang digelar BI secara daring, Rabu (26/1).
Sementara itu, perekonomian pada tahun 2021 diperkirakan akan berbalik positif setelah terkontraksi 2,07% pada tahun 2020.
Dody memperkirakan perekonomi tahun lalu diperkirakan tumbuh di kisaran 3,2 - 4%. Sebagai catatan, perekonomian Indonesia secara akumulatif tumbuh 3,24% hingga kuartal III tahun 2021.
"Mungkin ada di sekitar 3,6% untuk pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun," kata Dody.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pembacaan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan lalu juga mengungkapkan optimisme yang sama.
Ia menyebut, pemulihan ekonomi akan semakin kuat pada tahun ini terutama didorong akselerasi konsumsi swasta dan investasi. Belanja fiskal pemerintah juga masih terjaga dsn ekspor masih berkinerja baik.
"Perkiraan pertumbuhan tersebut didukung oleh mobilitas yang terus meningkat sejalan dengan akselerasi vaksinasi, pembukaan ekonomi yang semakin luas, dan stimulus kebijakan yang berlanjut," kata Perry pekan lalu.
Perbaikan ekonomi terutama terjadi di sektor usaha industri pengolahan perdagangan, konstruksi dan pertanian.
Sementara secara spasial, perbaikan ekonomi tahun ini diperkirakan terjadi di seluruh wilayah terutama Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali-Nusa tenggara.
Perbaikan terjadi seiring dengan tetap kuatnya kinerja ekspor, peningkatan permintaan domestik, dan kinerja sejumlah sektor usaha.
Sejumlah riset lembaga dunia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin kuat tahun ini.
Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan terbarunya menyebut perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,6% tahun ini.
Sekalipun dipangkas dari perkiraan sebelumnya bisa tumbuh 5,9%, tetapi kinerja ini masih lebih baik dari estimasi pertumbuhan tahun lalu di 3,3%.
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI tahun ini bisa mencapai 5,2%. Prakiraan ini juga lebih tinggi dari estimasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu sebesar 3,7%.
Dengan meningkatnya optimisme pemulihan tersebut, BI juga memperkirakan inflasi tahun ini akan meningkat.
Kendati demikian, kenaikan inflasi dipastikan masih terkendali di kisaran target bank sentral 2-4%.
Selain itu, tekanan terhadap nilai tukar juga diprediksi meningkat, namun lagi-lagi BI memastikan bank sentral bersama pemerintah akan menjaga stabilitas rupiah.