Minat Investor Mulai Surut, Penawaran di Lelang SUN Capai Rp72 Triliun

Abdul Azis Said
3 Februari 2022, 08:59
lelang SUN, surat utang
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Pegawai menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana pada Rabu (2/2). Total penawaran yang masuk pada lelang ketiga tahun tersebut mencapai Rp 72 triliun, lebih kecil dibandingkan dua lelang sebelumnya.

"Total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan sebesar Rp 25 triliun," tulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dalam siaran persnya dikutip Kamis (3/2).

Lelang kemarin melepas tujuh seri SUN, terdiri atas dua seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN)P dan lima seri fixed rate (FR).

Dari ketujuh seri yang dilelang, penawaran tertinggi masuk untuk seri FR0092 dengan total penawaran Rp 15,7 triliun, sementara nominal yang dimenangkan Rp 7,4 triliun.

 Penawaran jumbo juga masuk untuk seri SPN12230203 sebesar Rp 14,9 triliun, dengan nominal dimenangkan Rp 2 triliun.

Seri FR0091 dengan penawaran Rp 13,8 triliun dan nominal dimenangkan Rp 6,4 triliun. Serta seri SPN03220505 dengan penawaran Rp 13,3 triliun dan nominal dimenangkan Rp 1 triliun.

Selanjutnya, seri FR0090 dengan penawaran Rp 10,4 triliun dan dimenangkan sebanyak RP 7 triliun.

FR0093 dengan penawaran RP 2,9 triliun dengan dimenangkan sebanyak Rp 550 miliar.

Serta penawaran paling minim kepada seri FR0089 sebesar Rp 890 miliar dan yang dimenangkan sebesar Rp 650 miliar.

Tingkat yield rata-rata tertimbangan yang dimenangkan juga bervariasi mengikuti tenornya.

SUN bertenor pendek SPN03220505 memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 2,38% dan seri SPN12230203 sebesar 2,84%.

 Sementara itu, untuk seri FR secara berurutan dari terkecil yaitu FR0090 sebesar 5,2% seri FR0091 sebesar 6,41%, FR0093 sebesar 6,44%, serta FR0092 dan FR0089 sebesar 6,9%.

Dua seri SPN yang dilepas dalam lelang kemarin semuanya merupakan penawaran baru alias new issuance dengan tingkat kupon diskonto. Untuk seri SPN03220505 memiliki tanggal jatuh tempo 5 Mei 2022 sementara SPN12230203 dengan tanggal jatuh tempo 3 Februari 2023.

Sementar untuk lima seri FR yang dilelang semuanya merupakan penawaran ulang atau reopening dengan kupon dan tanggal jatuh tempo masing-masing sebagai berikut,

  • FR0090, kupon 5,13% dengan tanggal jatuh tempo 15 April 2027
  • FR0091, kupon 6,38% dengan tanggal jatuh tempo 15 April 2032
  • FR0093, kupon 6,38% dengan tanggal jatuh tempo 15 Juli 2037
  • FR0092, kupon 7,13% dengan tanggal jatuh tempo 15 Juni 2042 
  • FR0089, kupon 6,88% dengan tanggal jatuh tempo 15 Agustus 2051

     Untuk diketahui, lelang SUN kemarin merupakan yang ketiga kalinya sejak awal tahun ini.

    Lelang SUN kemarin juga mencatat penawaran paling rendah dibandingkan dua lelang sebelumnya.

    Pada lelang SUN pertama 4 Januari, total penawaran mencapai Rp 77, 5 triliun. Lelang kedua yang digelar 18 Januari mencatat kinerja lebih baik dengan total penawaran mencapai Rp 84,8 triliun.

Selanjutnya, DJPPR akan kembali menggelar lelang obligasi seri Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) alias sukuk yang ketiga tahun ini pada pekan depan.

Lelang akan melepas enam seri sukuk, yakni satu new issuance untuk seri SPN-Syariah dan reopening untuk lima seri Project Based Sukuk (PBS).

Lelang pekan depan mematok target indikatif Rp 11 triliun seperti pada dua lelang sukuk sebelumnya.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...