BI Ramal Harga Rumah Naik Terbatas Pada Kuartal II 2022

Abdul Azis Said
18 Mei 2022, 12:22
harga rumah, bank indonesia, kenaikan harga rumah
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Ilustrasi. BI memperkirakan, tertahannya kenaikan harga rumah terjadi pada seluruh tipe.

Survei Bank Indonesia (BI) memperkirakan harga rumah naik terbatas pada kuartal kedua tahun ini. Hal ini terindikasi dari perkiraan pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal II sebesar 1,16% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya 1,87%.

"Perkiraan perlambatan harga rumah residensial primer ditengarai oleh penyesuaian harga yang sudah dilakukan oleh developer semenjak awal tahun 2022," tulis BI dalam laporan terbarunya, Rabu (18/5).

BI memperkirakan, tertahannya kenaikan harga rumah terjadi pada seluruh tipe. Harga rumah tipe kecil akan naik 1,62% secara tahunan, lebih rendah dari kuartal sebelumnya 2,37%. Rumah tipe menengah naik 1,12% dari sebelumnya 2,22% dan rumah tipe besar naik 0,73% dari sebelumnya naik 1,01%.

Secara spasial, perlambatan diperkirakan terjadi di sebagian besar kota yang disurvei. Perlambatan paling signifikan terutama di Manado dari sebelumnya tumbuh 1,45% menjadi minus 0,02% serta di Batam yang melambat dari pertumbuhan 5,66% menjadi 4,57%.

BI juga menyebut, harga rumah terindikasi meningkat pada tiga bulan pertama tahun ini. Hal ini tercermin dari IHPR yang tumbuh 1,87% secara tahunan, lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal sebelumnya 1,47%. 

Kenaikan harga ini terjadi pada seluruh tipe rumah. Indeks harga rumah tipe kecil tumbuh 2,32% dibandingkan tahun lalu, lebih tinggi dari kenaikan kuartal IV 2021 sebesar 1,99%. Harga rumah tipe menengah menguat dari pertumbuhan  1,48% menjadi 2,22% serta rumah tipe besar dari 0,93% menjadi 1,01%. 

"Secara spasial, pertumbuhan IHPR tertinggi terjadi di Kota Manado 5,66% kemudian diikuti oleh Pontianak 5,01% dan Yogyakarta 4,01%," kata BI.

Masih dalam laporan yang sama, BI juga melaporkan kinerja penjualan rumah terpantau membaik sepanjang Januari-Maret 2022. Hal ini terlihat dari kontraksi penjualan rumah pada kuartal I sebesar 10,11% secara tahunan, lebih kecil dari bulan sebelumnya minus 11,60%.

Perbaikan perkembangan penjualan pada kuartal pertama didorong oleh membaiknya penjualan pada tipe besar yang tumbuh sebesar 4,01% secara tahunan. Perbaikan juga terjadi pada penjualan tipe rumah kecil dengan kontraksi yang lebih rendah dari minus 23,79% menjadi minus 8,27%. Sementara itu, penjualan tipe rumah menengah mencatat penurunan dibandingkan kinerja kuartal IV 2021 menjadi minus 18,28%.

Responden juga menyampaikan bahwa belum optimalnya penjualan rumah pada awal tahun ini disebabkan oleh beberapa faktor. Mayoritas respon menyebut alasan utamanya karena kenaikan harga bahan bangunan, masalah perizinan/birokrasi, suku bunga KPR, proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR dan perpajakan.



Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...