Resesi Ekonomi 2023 Diramal Terjadi Lebih Cepat, Ini Kata Pengusaha
Kalangan dunia usaha menilai ancaman resesi ekonomi global di tahun 2023 menjadi ancaman bagi kemunduran ekonomi dan diprediksi bisa terjadi lebih awal. Sehingga hal ini perlu diantisipasi baik masyarakat dan para pelaku usaha.
World Trade Organization (WTO) menurunkan angka prediksi pertumbuhan ekonomi dari 3,3% menjadi 2,3% di tahun 2023. Presiden Indonesia Marketing Association yang juga Direktur Astra International, Suparno Djasmin mengungkapan, sebagai pelaku bisnis, dia menyebut ancaman resesi perekonomian dunia ini memang nyata. Resesi ekonomi bisa memicu penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya pengangguran hingga kemunduran ekonomi.
“Meski kondisi ekonomi global yang sedang bangkit dari pandemi Covid-19, dunia dihadapkan dengan potensi resesi, inflasi yang didorong oleh krisis energi, dan kondisi geopolitik yang mengganggu supply chain yang terjadi berkepanjangan," kata Suparno, dalam keterangan resminya, Sabtu (8/10).
Ini kemudian memicu sejumlah negara meningkatkan suku bunga untuk mengendalikan laju inflasi. Sedangkan di Indonesia, Presiden Jokowi dalam salah satu sambutannya, menyampaikan tahun depan perekonomian domestik diprediksi akan kurang cerah.
Nyatanya, ancaman resesi ekonomi bisa dirasakan saat ini di Indonesia, seperti inflasi yang diprediksi mencapai 6,8%, membuat lemahnya daya beli dan menggerus konsumsi hingga berujung pada perlambatan pertumbuhan ekonomi, serta banyak perusahaan yang berguguran. Suku bunga acuan yang menjadi 4,25% untuk mengendalikan Inflasi juga mengakibatkan kenaikan harga-harga yang dapat meningkatkan risiko kredit yang tentunya akan berdampak pada perekonomian.
Dengan kondisi yang seperti ini, IMA sebagai asosiasi pemasaran yang terdiri dari akademisi, professional, pemerintah dan pengusaha, perlu merapatkan barisan, kompak dan saling berkolaborasi untuk berkontribusi nyata bagi perekonomian di Indonesia. “Saya percaya, ekonomi Indonesia ini akan start lebih awal ketika resesi selesai bila seluruh elemen di IMA kompak bergerak dan saling kolaborasi," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar juga memprediksi, resesi ekonomi dipastikan akan terjadi pada tahun depan, bahkan bisa terjadi lebih cepat. "Saya rasa memang paham bahwa resesi ekonomi global hampir pasti akan terjadi setidaknya di tahun 2023, kalau tidak lebih cepat dari itu," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Konferensi Pers usai Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, Senin (3/10).