Rupiah Loyo Mendekati 15.600/US$ Tertekan Revisi Data Pertumbuhan AS

Abdul Azis Said
23 Desember 2022, 09:51
dolar AS, rupiah, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.
Ilustrasi. Rupiah pagi ini melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis enam poin ke level Rp 15.589 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Rupiah melemah terimbas revisi data pertumbuhan ekonomi AS yang lebih tinggi sehingga memicu pasar meninggalkan aset berisiko.

Mengutip Bloomberg, rupiah terus melemah ke arah Rp 15.594 pada pukul 09.25 WIB, semakin jauh dari posisi penutupan kemarin Rp 15.583 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS pagi ini. Yen Jepang terkoreksi 0,26% bersama dolar Hong Kong 0,10%, dolar Taiwan 0,22%, won Korsel 0,46%, peso Filipina 0,28%, yuan Cina 0,1% dan ringgit Malaysia 0,14%. Sebaliknya, baht Thailand menguat tipis 0,06% bersama rupee India 0,07% dan dolar Singapura 0,18%.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan, rupiah akan melemah hari ini setelah revisi data pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga yang lebih tinggi. Rupiah akan diperdagangkan dalam rentang Rp 15.550-Rp 15.700 per dolar AS.

Departemen Perdagangan AS merevisi laporan data pertumbuhan ekonomi AS kuartal tiga dari sebelumnya 2,9% menjadi 3,2%. Revisi ke atas terutama untuk pertumbuhan konsumsi dan investasi nonbangunan.

Revisi data pertumbuhan itu memicu risk off di pasar aset berisiko termasuk rupiah. "Data revisi pada data PDB AS menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan itu memicu kembalinya kekhawatiran apabila The Fed tetap akan agresif pada kebijakan suku bunga," kata Lukman dalam risetnya, Jumat (23/12).

Pasar juga tampaknya memperhatikan data ketenagakerjaan AS yang masih cukup solid. Jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat pada pekan lalu tetapi tidak setinggi perkiraan pasar. Klaim baru pekan lalu sebanyak 216 ribu, lebih rendah dari perkiraan akan mencapai 222 ribu.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra melihat kombinasi revisi ke atas pertumbuhan AS semakin ditambah data klaim pengangguran yang di bawah ekspektasi akan membebani rupiah hari ini. Kurs garuda diperkirakan melemah ke kisaran Rp 15.620, dengan potensi support di kisaran Rp 15.560 per dolar AS.

"Ini mengindikasikan ekonomi AS masih solid dan bisa mendukung kebijakan suku bunga tinggi The Fed. Hasil ini memicu penguatan dolar AS," kata Ariston.

Di sisi lain, pelemahan rupiah juga akan dipengaruhi sentimen risk off aset berisiko pagi ini. Pasar juga masih mengkhawatirkan masih tingginya ketidakpastian prospek ekonomi dunia. 

Indeks saham utama Asia terpantau melemah pagi ini. Nikkei 225 Jepang melemah 1,06% bersama Hang Seng Hong Kong 0,02% , Kospi Korea Selatan 1,72%, dan Nifty 50 India 0,39%.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...