BPS: Impor Kereta Cepat dari Cina Capai US$ 169,5 Juta Bulan Lalu
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pembelian kereta dari luar negeri menjadi salah satu pendorong nilai impor Indonesia pada Desember 2022 masih tumbuh 5,2% dari bulan sebelumnya. Kenaikan nilai impor tersebut terutama berasal dari Cina ntuk pemenuhan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Nilai impor kereta Indonesia khusus Desember 2022 tercatat US$ 169,5 juta, naik tujuh kali lipat dari bulan sebelumnya dan enam kali lipat dibandingkan Desember 2021.
"Impor kereta api trem dan bagiannya pada Desember 2022 meningkat 605,1% dari bulan sebelumnya. Kalau dilihat di catatan kami, impor kereta tersebut diperuntukkan untuk kereta cepat Jakarta Bandung," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers daring, Senin (16/1).
Kenaikan impor kereta cepat dari Cina tersebut menjadi salah satu pendorong nilai impor menguat pada Desember 2022. Nilai impor sepanjang bulan lalu sebesar US$ 19,94 miliar, naik 5,16% secara bulanan. Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi selama enam bulan terakhir.
Impor untuk komoditas migas meningkat 14,15% dalam sebulan menjadi US$ 3,2 miliar. Impor komoditas non migas juga meningkat sebesar 3,6% menjadi US$ 16,74 miliar.
"Peningkatan impor non migas naik 3,6% secara bulanan, komoditasnya dari serelia naik 66%, barang besi dan baja 44% dan kereta api trem dan bagiannya naik cukup tinggi 605%," kata Margo.
Secara kumulatif, nilai impor sepanjang tahun lalu sebesar US$ 237,5 miliar, naik 21,1% dari tahun 2021. Kenaikan terutama berasal dari impor migas sebesar 58% menjadi US$ 40,42 miliar, sedangkan kenaikan impor non migas sebesar 15,5% menjadi US$ 197,11 miliar.
Ekspor barang modal tumbuh 26,99% menjadi US$ 36,35 miliar, bahan baku penolong naik 23,04% menjadi US$ 181,34 miliar. Sebaliknya, impor barang konsumsi menyusut 1,7% pada tahun lalu menjadi US$ 19,83 miliar.