Tren Bunga Deposito Naik, LPS Kerek Suku Bunga Penjaminan 0,25%
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menaikkan tingkat bunga penjaminan rupiah dan valuta asing di perbankan masing-masing sebesar 25 bps. Bunga penjaminan rupiah naik menjadi 4% di bank umum dan 6,5% di BPR, sedangkan bunga penjaminan valas di bank umum naik menjadi 2%.
Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan suku bunga penjaminan yang baru ini mulai berlaku 1 Februari 2023 hingga 31 Mei 2023. "Tingkat bunga penjaminan mencerminkan batas maksimum tingkat bunga wajar simpanan perbankan yang ditentukan dengan mempertimbangkan perkembangan suku bunga simpanan perbankan," ujar Purbaya dalam Konferensi Pers, Kamis (26/1).
Penetapan bunga penjaminan, menurut Purbaya, juga mempertimbangkan ruang intensitas persaingan yang sehat antar bank dalam menghimpun dana masyarakat serta faktor forward looking untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong ekonomi nasional.
LPS melihat, suku bunga simpanan dalam rupiah maupun valas menunjukkan tren kenaikan. Suku bunga pasar untuk simpanan rupiah naik 11 bps menjadi 2,95% pada periode observasi 20 Desember 2022 hingga 12 Januari 2023.
"Ini menunjukkan bank perlahan merespons kenaikan suku bunga acuan BI," ujarnya.
Namun demikian, menurut dia, kondisi likuiditas yang masih longgar berpotensi mempengaruhi kecepatan bank merespons kenaikan suku bunga BI.
"Suku bunga valas dalam periode yang sama juga terpantau naik 11 bps menjadi 1,81%. Kenaikan suku bunga valas berlanjut sejalan dengan kebijakan The Fed," kata dia.
LPS juga mengingatkan perbankan untuk transparan dalam menetapkan bunga deposito. Perbankan harus menginformasikan kepada nasabah terkait ketentuan simpanan yang tidak di jamin LPS, yakni untuk simpanan di atas Rp 2 miliar dan/atau memiliki tingkat bunga penjaminan di atas yang ditetapkan LPS.
