Kementerian Keuangan Bakal Sulap PT SMI jadi 'Bank Dunia' bagi Daerah
Kementerian Keuangan akan menjadikan PT Sarana Multi Infrastruktur layaknya Bank Dunia bagi pemerintah daerah. BUMN ini telah menyalurkan pinjaman ke daerah mencapai Rp 40 triliun hingga pertengahan tahun lalu.
"Kami saat ini sedang melakukan transformasi PT SMI, salah satunya ingin menjadikannya semacam world bank-nya daerah, klien nya daerah-daerah kita yang sebanyak 546," kata Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Luky Alfirman dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (8/2).
Seperti diketahui, Bank Dunia merupakan bank pembangunan multilateral yang terkenal sebagai pemberi pinjaman ke banyak negara, termasuk Indonesia. Data Kemenkeu, total pinjaman tunai dari lembaga itu tahun lalu memcapai Rp 33,26 triliun, menyumbang separuh dari total pinjaman tunai pemerintah tahun lalu.
Luky mengatakan, transformasi PT SMI itu diharap bisa memberikan alternatif pembiayaan bagi daerah agar tidak hanya bergantung pada transfer dari pemerintah pusat. Mayoritas penerimaan daerah memang bersumber dari transfer APBN di samping pendapatan asli daerah (PAD) seperti pajak dan retribusi. Pemda juga memiliki opsi menutup defisit lewat pinjaman, baik dari pusat, daerah lain maupun lembaga keuangan bank dan nonbank.
Ia mengatakan, UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD) juga telah mengakomodasi perluasan skema pembiayaan bagi daerah. Selain melalui pinjaman dan obligasi, daerah juga dapat menerbitkan sukuk.
"Tapi ini juga tergantung inisiatif daerah tersebut, karena kita tidak bisa memaksakan misalnya daerah X harus menerbitkan obligasi, kita hanya ingin memfasilitasi kemudahan mereka mencari alternatif pembiayaan, termasuk pinjaman dari PT SMI," kata Luky.
PT SMI merupakan BUMN di bawah Kementerian Keuangan. Direktur Utama PT Smi Edwin Syahruzad dalam keteranganya tahun lalu menyebut perusahaanya sudah menyalurkan pinjaman ke pemda sejak 2016 melalui pinjaman reguler.
Penyalurannya meningkat selama pandemi seiring adanya program khusus, pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) daerah. "Hal tersebut cukup masih dapat meningkatkan portofolio pinjaman daerah," ujarnya, Rabu (7/9/2022).
Total pinjaman yang sudah disalurkan sampai akhir Juli 2022 sebesar Rp 40 triliun, dengan total outstanding Rp 30 triliun. Dana untuk penyaluran pinjaman itu tidak semuanya dari APBN, sebanyak Rp 10 triliun bersumber dari dana koperasi PT SMI.