Beredar Nama Calon Gubernur BI Pilihan Jokowi, Berikut Profilnya
Presiden RI Joko Widodo akan menyerahkan usulan nama calon gubernur Bank Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada hari ini, Rabu (22/2). Pemilihan orang nomer satu di bank sentral ini akan diputuskan melalui uji kepatutan dan kelayakan di DPR.
"Kami putuskan kalau nggak hari ini, ya besok, nama-nama sudah masuk,” kata Jokowi setelah meninjau normalisasi Kali Ciliwung di Jakarta, Selasa (21/2).
Pemilihan Gubernur BI dilakukan seiring habisnnya masa jabatan Perry Warjiyo pada Mei 2023. Menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, calon gubernur BI diusulkan dan kemudian diangkat oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
Jokowi mengatakan, sudah mengantongi nama calon Gubernur BI tetapi tak menyebutkannya. Adapun beberapa pejabata negara kini beredar sebagai calon kuat, berikut daftar dan profil singkatnya:
- Petahanan Perry Warjiyo
Perry Warjiyo menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia sejak 24 Mei 2018. Pria kelahiran Sukoharjo ini menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada 1982. Ia lantas melanjutkan pascasarjana ke Iowa State University hingga meraih gelar Master pada 1989 dan meraih gelar Ph.D pada 1991.
Perry adalah pejabat karier di BI. Memulai karier sejak 1984, ia pernah bekerja di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Perry menjabat sebagai deputi gubernur BI periode 2013-2018. Perry juga pernah menjabat sebagai asisten gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi direktur eksekutif departemen riset ekonomi dan kebijakan moneter Bank Indonesia.
- Menteri Keuangan Sri Mulyani
Sri Mulyani juga masuk dalam daftar nama calon kuat gubernur BI yang beredar di kalangan media dan pelaku pasar. Ia sudah dua kali menjabat sebagai menteri keuangan, yakni saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan saat ini di era Presiden Joko Widodo.
Karier Sri Mulyani dimulai sebagai pengamat ekonomi. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI). Sri Mulyani dinobatkan pertama kali sebagai menteri keuangan pada 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga pernah menjabat sebagai menteri negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan merangkap sebagai menteri koordinator perekonomian.
Perempuan kelahiran 26 Agustus 1962 ini adalah orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya tepat setelah menjabat sebagai menteri keuangan, Kabinet Indonesia Bersatu. Ia kemudian dipanggil kembali oleh Jokowi untuk menjadi menteri keuangan pada 2016.
Sri Mulyani telah beberapa kali dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik. Ia antara lain menerima penghargaan menteri keuangan terbaik Asia pada 2006 oleh Emerging Markets, menteri keuangan terbaik dunia versi World Government Summit pada 2018, Menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia selama tiga tahun berturut-turut pada 2017-2019.
Ia juga merupakan salah satu dari 50 wanita terpilih Forbes 50 Over 50: Asia 2023, penghargaan yang diberikan Forbes untuk 50 wanita berusia di atas 50 tahun dari kawasan Asia Pasifik yang mencapai kesuksesan di industrinya dan menginspirasi generasi selanjutnya di negara mereka.
- Purbaya Yudhi Sadewa
Purbaya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan sejak 2020 hingga saat ini. Sebelum memimpin LPS, Purbaya sempat bekerja di kantor Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Lulusan teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga pernah menempati posisi strategis di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan; dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Ia juga pernah menjabat sebagai kepala ekonom Danareksa Institute dan memiliki gelar doktor dibidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.
- Budi Gunadi Sadikin
Budi saat ini menjabat sebagai menteri kesehatan sejak Desember 2020. Ia memiliki karier yang beragam meski sebagian besar dihabiskan sebagai bankir.
Lulusan Teknik Nuklir ITB ini sempat menjadi staf teknologi informasi di IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang pada 1988–1994, general manager electronic banking - chief GM Jakarta - chief GM HR PT Bank Bali Tbk pada 1994–1999, dan senior VP consumer dan commercial banking ABN Amro Bank Indonesia & Malaysia pada 1999–2004.
Karier perbankan Budi berlanjut di Bank Danamon sebagai executive VP consumer banking pada 2004–2006, direktur of micro and retail banking Bank Mandiri pada 2006–2013, serta direktur utama Bank Mandiri pada 2013–2016.
Ia kemudian mengakhiri karienya di perbankan dengan menjadi staf khusus Menteri BUMN pada 2016–2017. Budi sempat diangkat menjadi direktur utama Inalum pada 2019 dan berhasil menyelesaikan transaksi pengambilalihan mayoritas saham Freeport. Ia kemudian terpilih sebagai wakil menteri BUMN pada 2019-2020 sebelum ditugaskan sebagai menteri kesehatan.