Punya Jurus Baru, BI Berhasil Tarik Pulang Devisa Ekspor Rp 2,6 T

Abdul Azis Said
18 Maret 2023, 19:59
devisa, dhe, ekspor, bank indonesia
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/12/2022).

Operasi moneter khusus Bank Indonesia untuk menarik pulang devisa hasil ekspor atau DHE sudah berjalan sejak awal bulan ini. Dalam dua pekan, sudah sembilan eksportir yang membawa pulang dolarnya karena kepincut bunga deposito tinggi yang ditawarkan bank sentral.

Adapun operasi moneter khusus BI tersebut bernama Term Deposit Valas DHE atau TD Valas DHE. Melalui instrumen ini, dolar eksportir yang masuk ke rekening khusus di perbankan akan diteruskan ke BI. Sedangkan imbal bunga yang ditawarkan lebih tinggi dari bunga deposito dalam negeri yang biasa maupun bunga deposito luar negeri.

"Perkembangan transaksi totalnya sudah mencapai US$ 173 juta (sampai 16 Maret)," kata Direktur Departemen Pengelolaan Moneter BI Ramdan Denny Prakoso dalam acara pelatihan wartawan di Yogyakarta, Sabtu (18/3). Nilai ini setara dengan Rp 2,6 triliun dengan asumsi US$ 1 setara Rp 15.379. 

Devisa yang masuk tersebut melalui enam bank yang ditetapkan sebagai peserta. Adapun jumlah bank yang ditetapkan sebanyak 20 bank, termasuk himbara kecuali BTN dan bank swasta nasional maupun kantor cabang bank asing.

Sedangkan nilai devisa yang direpatriasi tersebut berasal dari sembilan eksportir di sektor pertambangan dan perkebunan. Namun jumlah itu masih jauh dari perkiraan BI sebelumnya akan ada 200 eksportir DHE yang akan bawa pulang dolarnya.

"Dengan semakin selesainya masa konsoldiasi, kita tentu lihat ke depan nilainya akan semakin meningkat, jumlah bank yang partisipasi meningkat, demikian juga eksportirnya," kata Denny.

Senjata baru BI untuk memupuk cadangan devisa itu diluncurkan setelah adanya sorotan kinerja ekspor yang moncer tidak diiringi lonjakan cadev. Walhasil, BI memulai TD valas DHE sejak 1 Maret dengan menawarkan bunga kompetitif agar eksportir tertarik membawa pulang dolarnya, alih-alih menyimpannya di negara tetangga.

Mekanismenya, perbankan hanya berperan sebagai perantara untuk meneruskan DHE para eksportir kemudian masuk ke BI. Adapun operasi moneter tersebut saat ini hanya berlaku untuk DHE yang berasal dari hasil ekspor sumber daya alam (SDA).

BI memberikan 'gula-gula' kepada eksportir berupa bunga yang disebut kompetitif dengan luar negeri. Denny mencontohkan, tingkat rata-rata bunga pada window transaksi 14 Maret misalnya sebesar 4,608% untuk tiering deposito di atas US$ 10 juta dan 4,58% pada tiering kurang dari US$ 5 juta untuk tenor satu bulan. Itu lebih besar dibandingkan bank luar negeri untuk tenor yang sama yakni antara 4,05%-4,46%.

Adapun tingkat bunga tersebut yang diperoleh nasabah dari bank. Di sisi lain, perbankan juga memperoleh untung berupa spread sekitar 10 bps atau 0,1% dari BI jika mengacu pada tanggal transaksi yang sama dengan yang dicontohkan Denny sebelumnya.

Lebih lanjut, Denny menyebut operasi moneter itu disiapkan sebagai pioner untuk menarik semakin banyak valas masuk ke dalam negeri. Karena itu, instrumen ini hanya bersifat sementara sembari mengembangkan instrumen pasar valas domestik.

"BI berpandangan bahwa ke depannya tentu perlu pengembangan instrumen-instrumen di pasar valas dalam rangka menarik dana di luar negeri masuk ke pasar Indonesia. Pengembangannya tentu membutuhkan waktu," kata Denny.

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...