BPS: Waspada Kenaikan Harga Komoditas-komoditas Ini Jelang Lebaran
Hari raya Idul Fitri akan jatuh pada pekan ketiga bulan ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan, terdapat beberapa komoditas yang harganya berpotensi meroket menjelang Lebaran.
"Kita harus waspada kenaikan harga beberapa komoditas yang mungkin terdampak karena tingginya permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers daring, Senin (3/4).
Beberapa komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga, yakni tarif angkutan udara, daging sapi, daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras dan lainnya. Hal ini berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, yakni lonjakan harga paling banyak dialami oleh komoditas pangan.
BPS mencatat, lonjakan harga jelang Lebaran pada tahun lalu terjadi terutama pada telur ayam ras, ikan segar, bawang merah dan daging sapi. Di luar kelompok itu, terjadi kenaikan harga angkutan udara di tengah melonggarkan kebijakan mudik.
Meski demikian, BPS menyebut efek inflasi atau kenaikan harga-harga karena Ramadan pada tahun ini tidak setinggi tahun sebelumnya. Awal Ramadan jatuh pada sembilan hari terakhir Maret sehingga efeknya sudah mulai terlihat pada laporan inflasi bulan lalu. Namun, BPS mencatat bulanan pada Maret hanya sebesar 0,18%, lebih rendah dari Ramadan tahun lalu yang melesat hingga 0,95%. Meski demikian, inflasi tersebut lebih tinggi dari tahun 2020 dan 2021 yang masing-masing 0,08% dan 0,13%.
"Komoditas penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah angkutan udara, bensin, beras, cabai rawit dan rokok kretek filter," kata Pudji.
Sebanyak 65 kota yang disurvei BPS mencatat inflasi pada bulan lalu, sedangkan 25 kota mengalami deflasi. Inflasi bulanan tertinggi di Kota Kupang sebesar 1,3% terutama karena kenaikan harga tiket pesawat, kontrak rumah, beras, daging babi, kangkung dan cabai merah.
Sementara inflasi secara tahunan pada bulan lalu tercatat 4,97%, menurun tajam dari bulan sebelumnya masih 5,47%. Mayoritas kelompok barang mencatatkan kenaikan harga secara tahunan, kecuali barang informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun 0,23% dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan komponennya, inflasi inti Maret 2023 sebesar 2,94% secara tahunan. Realisasinya lebih rendah dari bulan sebelumnya. Inflasi harga diatur pemerintah dan harga bergejolak juga melambat dari bulan sebelumnya.