Risalah The Fed: Potensi Kenaikan Bunga Lebih Banyak Namun Melambat
Risalah The Fed yang dirilis Rabu(5/7) menyatakan Bank Sentral AS tersebut melihat lebih banyak kenaikan suku bunga di depan. Namun demikian, kecepatan kenaikan bunga tersebut akan lebih lambat.
Pejabat Fed pada pertemuan bulan Juni memutuskan untuk menunda menaikkan suku bunga. Mereka mengambil jeda untuk menilai dampak dari 10 kali kenaikan bunga sebelumnya.
Risalah yang dirilis tersebut menunjukkan ketidaksepakatan di antara anggota, dengan beberapa mengatakan bahwa suku bunga harus lebih tinggi karena inflasi tetap tinggi.
"Hampir semua pejabat Federal Reserve mengindikasikan kemungkinan pengetatan lebih lanjut, jika pada kecepatan yang lebih lambat dari kenaikan suku bunga cepat yang menjadi ciri kebijakan moneter sejak awal 2022," menurut risalah tersebut seperti dikutip dari CNBC News, Kamis (6/7).
Pembuat kebijakan memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga di tengah kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi, meskipun bagian besar anggota berpikir kenaikan lebih lanjut sedang berlangsung.
Anggota Federal Open Market Committee menyuarakan keraguan atas banyak faktor.
Mereka mengatakan bahwa jeda singkat akan memberikan waktu bagi komite untuk menilai dampak kenaikan suku bunga yang telah mencapai 5 poin persentase. Langkah tersebut merupakan yang paling agresif sejak awal 1980-an.
"Ekonomi menghadapi hambatan dari kondisi kredit yang lebih ketat, termasuk suku bunga yang lebih tinggi, untuk rumah tangga dan bisnis, yang kemungkinan akan membebani aktivitas ekonomi, perekrutan, dan inflasi, meskipun sejauh mana efek ini tetap tidak pasti," kata risalah tersebut.
Ketidaksepakatan di The Fed
Dokumen tersebut mencerminkan beberapa ketidaksepakatan di antara anggota. Menurut materi proyeksi yang dirilis setelah sesi 13-14 Juni, sebanyak 16 dari 18 anggota mengharapkan dua setidaknya satu kali kenaikan suku bunga tahun ini. Sebanyak 12 anggota lainnya bahkan mengharapkan dua kali kenaikan suku bunga atau lebih.
“Para peserta yang mendukung kenaikan 25 basis poin mencatat bahwa pasar tenaga kerja tetap sangat ketat, momentum dalam aktivitas ekonomi lebih kuat dari yang diantisipasi sebelumnya, dan ada beberapa tanda yang jelas bahwa inflasi berada di jalur untuk kembali ke 2 persen sesuai target komite, ”kata risalah tersebut.
Sejak pertemuan tersebut, sebagian besar pembuat kebijakan terjebak dengan narasi bahwa mereka tidak ingin terlalu cepat menyerah pada pertarungan inflasi.
Berikut pergerakan suku bunga The Fed selama enam tahun terakhir, seperti tertera dalam grafik.