The Fed Naikkan Suku Bunga ke Level Tertinggi dalam Dua Dekade
Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps sesuai dengan perkiraan pasar. Suku bunga The Fed saat ini berada di level 5,25%-5,5%, tertinggi dalam lebih dari dua dekade terakhir.
Pasar mengamati tanda-tanda bahwa kenaikan itu bisa menjadi yang terakhir sebelum pejabat The Fed berhenti sejenak untuk melihat bagaimana kenaikan sebelumnya berdampak pada kondisi ekonomi. Namun pada pertemuan Juni, para pembuat kebijakan mengindikasikan bahwa ada dua kenaikan suku bunga akan datang tahun ini.
Selama konferensi pers, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan, inflasi agak moderat sejak pertengahan tahun lalu, tetapi masih jauh dari 2%. Meski demikian, ia sepertinya memberikan peluang untuk mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan Fed berikutnya di bulan September.
“Mungkin saja kami akan memilih untuk tetap stabil dan kami akan membuat penilaian yang cermat, seperti yang saya katakan, evaluasi akan dilakukan pertemuan demi pertemuan," kata Powell seperti dikutip dari CNBC, Kamis (27/7).
Powell mengatakan FOMC akan menilai "totalitas data yang masuk" serta implikasinya terhadap aktivitas ekonomi dan inflasi.
Pasar awalnya reli setelah pertemuan tersebut, tetapi berakhir beragam. Dow Jones Industrial Average melanjutkan penutupan yang lebih tinggi, naik 82 poin, tetapi S&P 500 dan Nasdaq Composite sedikit berubah. Sementara itu, imbal hasil Treasury bergerak lebih rendah.
“Sudah waktunya bagi The Fed untuk memberikan waktu kepada ekonomi menyerap dampak kenaikan suku bunga di masa lalu,” kata Joe Brusuelas, kepala ekonom AS di RSM.
Ia melihat kenaikan bunga 25 bps saat ini, laju inflasi yang melambat, serta penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang moderat menciptakan kondisi untuk The Fed mengakhiri kenaikan suku bung.
Adapun pernyataan setelah pertemuan memberikan gambaran yang belum jelas terkait kemungkinan pertemuan FOMC berikutnya.
"Komite akan terus menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter," kata pernyataan itu dalam garis yang disesuaikan dari komunikasi bulan sebelumnya.
Pernyataan The Fed menekankan pendekatan data, sebagaimana yang disebut para pejabat The Fed dalam penryataan publik baru-baru ini.
Adapun kenaikan suku bunga 25 bps mendapat persetujuan bulat dari anggota panitia pemungutan suara. Satu-satunya perubahan catatan lain dalam pernyataan itu adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi "moderat" dari "sederhana" pada pertemuan Juni meskipun ada ekspektasi setidaknya resesi ringan di masa depan. Pernyataan itu kembali menggambarkan inflasi sebagai masih meningka dan perolehan pekerjaan masih kuat.
Kenaikan tersebut merupakan kali ke-11 FOMC menaikkan suku bunga dalam proses pengetatan kebijakan yang dimulai pada Maret 2022. Komite memutuskan untuk melewatkan kenaikan bunga pada pertemuan Juni karena menilai dampak kenaikan tersebut.
Sejak itu, Powell mengatakan dia masih menganggap inflasi terlalu tinggi. Powell pada akhir Juni pun mengatakan akan lebih banyak "pembatasan" pada kebijakan moneter, sebuah istilah yang menyiratkan lebih banyak kenaikan suku bunga.
The Fed belum seagresif ini dengan kenaikan suku bunga sejak awal 1980-an, ketika itu juga berjuang melawan inflasi yang luar biasa tinggi dan ekonomi yang tergagap-gagap.
Meski demikian, berita akhir-akhir ini tentang inflasi di Amerika Serikt sangat menggembirakan. Indeks harga konsumen naik 3% dalam basis 12 bulan pada Juni, setelah sempat mencapai 9,1% setahun yang lalu. Konsumen juga semakin optimis tentang ke mana arah harga, dengan survei sentimen University of Michigan terbaru menunjukkan prospek laju inflasi 3,4% pada tahun mendatang.
Pertumbuhan ekonomi AS secara mengejutkan juga diperkirakan bertahan meskipun ada kenaikan suku bunga. The Fed Atlanta memperkirakan pertumbuhan PDB AS akan mencapai 2,4% secara tahunan. Namun, banyak ekonom masih mengharapkan resesi selama 12 bulan ke depan, tetapi prediksi tersebut sejauh ini terbukti setidaknya terlalu dini. PDB naik 2% pada kuartal pertama menyusul revisi besar ke atas dari perkiraan awal.