Enam Warga Papua Tengah Tewas karena Kelaparan, Ini Instruksi Jokowi
Presiden Joko Widodo memerintahkan anak buahnya untuk menangani masalah kelaparan di Papua Tengah. Enam warga Kabupaten Puncak, Papua Tengah dilaporkan meninggal dunia akibat kelaparan.
Instruksi untuk mengatasi kepalaran di Papua diinstruksikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto. Jokowi mengakui, penanganan masalah kelaparan di daerah tersebut memang cukup menantang.
"Itu ada daerah spesifik yang kalau musim salju, tanaman tidak ada yang tumbuh di ketinggian seperti distrik itu. Kedua, bantuan untuk makanan juga problem di urusan keamanan," kata Jokowi di Inlet Sodetan Ciliwung, Senin (31/7).
Mengutip Antara, masalah kelaparan di Papua Tengah disebabkan oleh cuaca ekstremang dimaksud Jokowi adalah Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini telah meminta pembantunya untuk menangani masalah tersebut secepat mungkin. Namun, Jokowi menilai bantuan makanan tidak bisa disalurkan lantaran pesawat enggan mendarat di kedua distrik tersebut karena masalah keamanan.
Oleh karena itu, Jokowi telah menginstruksikan TNI untuk mengawal pengiriman bantuan makanan tersebut. Ia menyampaikan pengiriman bantuan harus menggunakan pesawat lantaran kedua distrik tersebut sulit diakses melalui jalur darat.
Jokowi tidak menjelaskan lebih lanjut apakah masalah keamanan di kedua distrik tersebut berkorelasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB yang menculik Pilot Susi Air Philip Mehrtens. Seperti diketahui, negosiasi pembebasan Mehrtens masih berlangsung sejak diculik oleh KKB pada 7 Februari 2023.
Berdasarkan laporan Badan Pangan Nasional atan NFA, ada 10 kabupaten yang memiliki ketahanan pangan terendah secara nasional pada 2021. Seluruh kabupaten tersebut terletak di Tanah Papua, yakni Nduga, Intan Jaya, Mamberamo Tengah, Puncak, Lanny Jaya, Puncak Jaya, Yahukimo, Yalimo, Dogiyai, dan Mamberamo Raya.
Kabupaten Puncak menduduki peringkat keempat dari 10 Kabupaten dengan ketahanan pangan terendah. Nilai yang dimiliki Puncak adalah 18,27 atau lebih tinggi dari peringkat pertama Kabupaten Nduga dengan skor 15,66.
NFA mengukur indeks ketahanan pangan di 416 kabupaten berdasarkan sembilan indikator utama, yakni:
- Normative Consumption Production Ratio (NCPR) atau rasio konsumsi normatif per kapita terhadap produksi bersih beras, jagung, ubi jalar, dan ubi kayu, serta stok beras pemerintah daerah;
- Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan;
- Persentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan >65% terhadap total pengeluaran;
- Persentase rumah tangga tanpa akses listrik;
- Persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih;
- Angka harapan hidup pada saat lahir;
- Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk;
- Rata-rata lama sekolah perempuan di atas 15 tahun; dan
- Persentase balita dengan tinggi badan di bawah standar (stunting).