Cadangan Devisa Juli Naik Tipis Jadi US$ 138 M, Efek Penerimaan Pajak

Abdul Azis Said
7 Agustus 2023, 10:36
cadangan devisa, devisa hasil ekspor, DHE
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, Cadangan devisa pada Juli naik US$ 200 juta dibandingkan bulan sebelumnya.

Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2023 naik tipis US$ 200 juta menjadi US$ 137,7 miliar. Cadangan devisa naik setelah penurunan tiga bulan berturut-turut karena pembayaran utang luar negeri dan jelang pemberlakuan aturan baru soal devisa hasil ekspor (DHE) pada Agustus 2023.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. 

"Peningkatan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Senin (7/8).

BI pun menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Posisi cadangan devisa sempat mengalami tren penurunan selama tiga bulan berturut-turut karena pembayaran utang luar negeri. Posisi cadangan devisa bahkan menyentuh rekor terendahnya sepanjang tahun ini pada Juni. 

Pemerintah saat ini telah merilis aturan baru tentang DHE. Aturan ini mewajibkan setiap devisa ekspor yang masuk ke rekening khusus per 1 Agustus harus disimpan selama minimal tiga bulan sebesar  30% dari nilai pabean ekspornya. Namun, kewajiban parkir DHE itu hanya untuk empat sektor yakni pertambangan, perkebunan, kehutanan dan perikanan.

Devisa itu harus dibawa masuk ke rekening khusus di dalam negeri maksimal tiga bulan setelah terbitnya pemberitahuan ekspor. Oleh karena itu, Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut kemungkinan devisa itu baru akan masuk sepenuhnya pada Desember. 

BI memperkirakan cadangan devisa bisa bertambah US$ 9,2 miliar jika kepatuhannya mencapai 90%. Namun jika kepatuhannya lebih rendah, maka potensi setoran cadangan devisanya lebih rendah. Jika kepatuhannya 75%, maka tambahan cadangan devisa sekitar US$ 8 miliar.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...