Rupiah Menguat 15.232 per dolar AS Imbas Data Terbaru dari Amerika
Nilai tukar rupiah menguat 0,18% ke level 15.232 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pagi ini. Data lowongan tenaga kerja AS yang lebih buruk dari ekspektasi pasar mendorong investor kembali masuk ke aset berisiko dan memicu penguatan beberapa mata uang regional.
Beberapa mata uang Asia lainnya yang menguat terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia perkasa 0,2%, dolar Taiwan 0,12%, peso Filipina 0,11% , won Korsel 0,08% dan dolar Hong Kong 0,02%. Sebaliknya, yen Jepang dan dolar Singapura melemah 0,16%, baht Thailand 0,17%, rupee India dan yuan Cina 0,09%.
Rupiah diramal menguat setelah data pasar tenaga kerja AS terbaru lebih buruk dari perkiraan. Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan, kurs garuda bergerak di rentang 15.150-15.300 per dolar AS.
Menurut Lukman, penguatan rupiah didorong oleh meningkatnya minat investor untuk kembali masuk ke aset berisiko. Di sisi lain, dolar AS juga melemah setelah data tenaga kerja terbaru lebih buruk dari perkiraan.
Laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, pembukaan lapangan kerja baru di negara itu turun 338 ribu menjadi 8,8 juta pada bulan lalu. Data itu jauh lebih rendah dari perkiraan para ekonom yang disurvei Reuters sebesar 9,4 juta dan merupakan rekor terendah sejak Maret 2021.
Analis pasar uang Ariston Tjendra menyebut, data lowongan kerja AS yang lebih rendah itu memicu ekspektasi bank sentral AS akan menahan suku bunga acuannya pada pertemuan bulan depan alih-alih menaikkan suku bunga. Pasalnya, The Fed juga memperhatikan berbagai data tenaga kerja selain data inflasi dalam menentukan arah kebijakan moneternya.
"Selain itu, data tingkat keyakinan konsumen AS yang dirilis semalam juga menunjukkan penurunan di bawah ekspektasi pasar," kata Ariston dalam catatannya pagi ini.
Persepsi pasar terhadap aset berisiko juga tampak membaik dengan penguatan di bursa saham Asia pagi ini mengekor penguatan di bursa AS dan Eropa. Ia memperkirakan rupiah menguat ke arah 15.200-15.230, dengan potensi resisten di sekitar 15.280-15.300 per dolar AS.