Rupiah Dibuka Menguat ke Rp 15.369/US$ Usai Rilis Inflasi AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke level Rp 15,369 per dolar. Penguatan rupiah sejalan dengan ekspektasi pasar yang mulai pulih usai rilis data inflasi AS keluar.
Inflasi bulan Agustus yang dirilis semalam memperlihatkan tingkat inflasi AS mencapai 3,7%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yakni 3,2%. Pengamat pasar uang Ariston Chendra menilai hasil tersebut bisa menaikkan ekspektasi di pasar bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga.
“Kemungkinan pasar melihat tidak ada kejutan di kenaikan inflasi AS kali ini,” kata Ariston dalam risetnya.
Pagi ini, pergerakan dolar juga terlihat masih melemah terhadap nilai tukar utama dan regional. Sentimen pasar terhadap aset berisiko juga positif, begitu juga indeks saham Asia pun bergerak positif.
Ariston melihat ada potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS. Arah support rupiah hari ini 15.330-15.300 dan potensi pelemahan ke arah 15.400.
Pengamat pasar uang Lukman Leong pun memperkirakan rupiah diperkirakan akan menguat di tengah koreksi pada dolar AS. Walau data inflasi AS semalam menunjukan hasil sedikit di atas ekspektasi, namun investor bersiap menantikan data penjualan ritel AS yg diperkirakan akan lebih lemah.
Lukman juga memprediksi rupiah akan bergerak dalam rentang 15.300-15.400.
Sejumlah mata uang Asia pun menunjukkan penguatan terhadap nilai tukar dolar AS. Yen Jepang naik 0,19%, dolar Singapura naik 0,05%, dan peso Filipina naik 0,02%. Namun dolar Hong Kong melemah 0,02%, yuan Cina turun 0,08%, ringgit Malaysia turun 0,01%, dan baht Thailand turun 0,12%.