Rupiah Anjlok Lagi ke 15.738 per Dolar AS, Dipicu Konflik Timur Tengah
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level 15.738 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (10/10), melemah hingga 46 poin atau 0,3% dari penutupan sebelumnya 15.692.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia hari ini turut melemah ke posisi Rp 15.708 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.675 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan kurs rupiah melemah karena penguatan dolar AS yang didukung status aset safe haven, seiring perang yang terjadi antara Israel dan Palestina.
“Namun, kenaikan dolar AS terbatas setelah komentar dovish dari beberapa pejabat bank sentral AS The Fed terkait potensi tidak adanya kenaikan suku bunga acuan AS," ujar Ibrahim seperti dikutip Antara, Selasa (10/10).
Pada Selasa (10/10) pagi, militer Israel mengumumkan lebih dari 200 sasaran diserang di Gaza tadi malam, ketika negara itu menanggapi serangan akhir pekan yang dilakukan oleh Palestina melalui Hamas.
Menurut dia, pasar bersiap melalui perang berkepanjangan di kawasan Timur Tengah tersebut yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang.
Kendati demikian, penguatan dolar AS turut pula dibatasi aksi jual obligasi baru-baru ini yang mungkin mengurangi kebutuhan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS turut menyusut, yakni tenor 10 tahun turun dari kisaran 4,8% ke 4,6%.
“Ke depan, ada sejumlah pejabat Fed yang akan menyampaikan pidato pada Selasa malam menjelang rilis risalah pertemuan kebijakan moneter September 2023 pada hari Rabu (11/10) dan kemudian data CPI (Consumer Price Index) AS pada hari Kamis (12/10),” ujar Ibrahim.