Ekspor RI Merosot 16% Jadi US$ 20,7 Miliar September, Ini Penyebabnya

 Zahwa Madjid
16 Oktober 2023, 14:10
Ekspor
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Pekerja melakukan bongkar muat di terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/5/2023).

Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan ekspor pada September 2023 tercatat US$ 20,76 miliar atau menurun 16,17% dibanding ekspor pada periode yang sama tahun lalu US$ 24,76 miliar.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan kinerja ekspor September juga menyusut 5,63% dibanding ekspor pada bulan sebelumnya, Agustus 2023, US$ 22 miliar.

Perkembangan ekspor migas tercatat senilai US$ 1,41 miliar atau naik 6,54% dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor non-migas menurun 6,41% dengan nilai ekspor US$ 19,35 miliar.

“Penurunan nilai ekspor bulan september didorong oleh penurunan ekspor non-migas terutama golongan lemak dan minyak hewan nabati turun 20,54%, bijih logam terak dan abu turun 23,8% pakaian dan aksesoris turun 48,45% dan bahan bakar mineral turun 5,25%,” ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (16/10).

Kenaikan ekspor migas sebesar 6,54% didorong oleh peningkatan nilai ekspor minyak mentah yang naik 185,14% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, secara tahunan ekspor pada September 2023 turun 16,17%.

“Penurunan  ini didorong oleh ekspor non-migas dan melanjutkan tren awal tahun terutama disebabkan harga komoditas-komoditas unggulan di pasar global yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” ujar Amalia.

BPS mencatat, ekspor non-migas pada bulan September mencapai US$19,35 miliar. Jika dirinci menurut berdasarkan sektor, pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi US$ 0,40 miliar, pertambangan dan lainnya berkontribusi US$ 3,54 miliar dan industri pengolahan US$ 15,41 miliar.

Pada bulan September 2023 ekspor non-migas penurunan pada semua sektor terdalam di pertambangan dan lainnya turun 41,93% secara bulanan menjadi US$ 15,41 miliar.

"Secara kumulatif, BPS juga mencatat nilai ekspor Indonesia Januari-September 2023 mencapai US$ 192,27 miliar atau turun 12,34% dibanding periode yang sama tahun 2022,” kata Amalia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...