BI Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi di Kisaran 4,5%-5,3%
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 tetap berada pada kisaran 4,5-5,3%, kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini melambat 4,9% secara tahunan atau year-on-year (yoy), dibanding kuartal sebelumnya 5,17%.
Direktur Departemen Komunikasi BI Nita A. Muelgini mengatakan pertumbuhan ekonomi ke depan akan didukung oleh permintaan domestik, baik konsumsi swasta maupun pemerintah, serta investasi.
Pada kuartal ketiga tahun ini, pertumbuhan ekonomi didukung oleh konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,06% (yoy).
“Seiring dengan kenaikan mobilitas yang terus berlanjut, daya beli masyarakat yang stabil, serta keyakinan konsumen yang masih tinggi,” kata Nita dalam keterangan resminya, Selasa (7/11).
Namun, konsumsi pemerintah tumbuh negatif 3,76% yoy, terutama disebabkan oleh belanja pegawai bergeser, sehubungan dengan penyaluran gaji ke-13 pada kuartal kedua.
Pertumbuhan investasi secara keseluruhan meningkat menjadi 5,77% yoy, seiring dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur pemerintah di berbagai wilayah Indonesia. Ini termasuk proyek pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Sementara itu, meski ekspor secara keseluruhan turun 4,26% yoy, akibat turunnya ekspor barang sejalan dengan perlambatan ekonomi global. Di sisi lain, ekspor jasa tetap tumbuh kuat, didukung kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.
Dari sisi lapangan usaha dan spasial, sebagian besar lapangan usaha pada triwulan III 2023 tetap mencatat pertumbuhan positif, terutama ditopang oleh industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta konstruksi.
Pertumbuhan lapangan usaha tersebut ditopang permintaan domestik yang tetap kuat, termasuk pembangunan infrastruktur pemerintah di berbagai wilayah.