Taktik Gibran Tiru Jokowi beri Pertanyaan Jebakan di Debat Cawapres
Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memberikan dua pertanyaan yang sempat membuat bingung dua lawannya dalam debat cawapres pada Jumat (22/12). Gibran memberikan pertanyaan soal usulan regulasi carbon captures storage (CCS) kepada Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dan upaya menaikkan peringkat Indonesia di SGIE kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar.
“Karena Gus Muhaimin adalah ketua umum PKB, saya yakin Gus paham sekali masalah ini. Bagaimana langkah Gus dalam menaikkan peringkat Indonesia di SGIE?” tanya Gibran dalam acara Debat Calon Wakil Presiden yang dipantau secara daring, Jumat (22/12).
Gibran tak menjelaskan singkatan dari SGIE. Pertanyaan Gibran sempat membuat Muhaimin bingung dan bertanya kembali apa itu SGIE yang menjadi pertanyaan Gibran. "“erus terang SGIE itu saya tidak paham. SGIE itu apa?” ujar Muhaimin.
Mendengar Muhaimin kembali bertanya soal SGIE, Kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, otomatis kita harus mengerti juga masalah SGIE. SGIE itu adalah state of global Islamic Economy. Misalnya sekarang sudah masuk 10 besar itu makanan halal, skincare, dan fesyen. Mohon maaf kalau agak sulit ya Gus,” kata Gibran.
Dengan penjelasan Gibran, Muhaimin baru dapat meberikan jawabannya. Ia menilai pertanyaan ini sangat penting karena Indonesia negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Ekonomi syariah, wisata halal, perbankan syariah, berpotensi jadi pusat ekonomi syariah dunia.
Sementara itu, Mahfud MD yang mendapatkan pertanyaan terkait regulasi carbon captures storage justru menjawab dengan teknis mengenai prosedur pembuatan regulasi.
"Saya ingin bertanya kepada Prof Mahfud yang ahli di bidang hukum, bagaimana regulasi Carbon Capture Storage?" ujar Gibran dalam sesi keempat Debat Cawapres di Jakarta Convention Center, Jumat (22/12).
Menjawab pertanyaan Gibran, Mahfud mengatakan bahwa regulasi tidak harus spesifik kecuali proyek regulasi sudah ada. "Tentu saja kita membuat naskah akademik, kalau mengikuti pola yang sederhana saja pakai kasus. Kalau sudah ada bagaimana, komunikasi publiknya bagaimana, kemudian ideologisnya bagaimana," kata Mahfud.
Menurutnya yang terpenting untuk mengatur CCS maupun proyek lainnya adalah sistem pengawasan keuangan. "Pada 9 Desember kemarin sudah ada Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang mengaitkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sehingga ada pengawasan keuangan dari perencanaan sampai evaluasi," ujar Mahfud.
Mahfud pun memprotes pertanyaan yang disampaikan Gibran terkait CCS tak sesuai dengan tema debat cawapres pada Jumat (22/12). Pertanyaan Gibran seharusnya diajukan saat debat keempat yang memiliki tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Pertanyaan Jebakan Gibran
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai pertanyaan yang diajukan Gibran terkait CCS dan SGIE mengulang apa yang dilakukan Jokowi saat debat capres 2014. Jokowi saat ini bertanya terkait istilah TPID kepada lawannya, Prabowo Subianta.
"Sebenarnya kalau mau melihat niat baik, tidak ada pertanyaan jebakan, bisa menjelaskan di depan apa singkatannya, tapi ini pengulangan Pak Jokowi pada 2014," kata dia.
Ia mengatakan, pertanyaan jebakan seperti itu seharusnya tak lagi dilakukan. Ini karena tujuan debat adalah mengetahu gagasan terbak dari para capres dan cawapres terkait peningkatan kesejahteraan rakyat, digitalisasi, hingga politik anggaran.