Inflasi Desember Diramal Naik karena Libur Natal dan Tahun Baru
Inflasi Desember diperkirakan naik secara bulanan atau month to month (mtm). Ini karena ada kenaikan permintaan musiman selama liburan Natal dan Tahun Baru 2024.
Kepala Ekonom Bank Permata Joshua Pardede memperkirakan inflasi Desember 2023 0,6% mtm, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 0,38%. Kenaikan harga makanan dan minuman kontribusi cukup besar terhadap inflasi bulan lalu.
“ Lonjakan ini dipengaruhi oleh peningkatan permintaan secara musiman dan dampak El Nino. Selain itu, transportasi, rekreasi, hotel, dan restoran terpantau mengalami kenaikan harga selama periode liburan akhir tahun,” ujar Joshua.
Kendati meningkat secara bulanan, inflasi inti Desember secara tahunan atau year on year (yoy) diperkirakan turun dari 1,87% menjadi 1,83%.
Inflasi keseluruhan 2023 diperkirakan 2,81% atau lebih rendah dibandingkan 2022 5,51%.
"Ini disebabkan oleh penurunan harga bahan bakar atau BBM dan energi global, yang mengakibatkan penurunan inflasi harga yang diatur pemerintah tahun ini,” ujarnya.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memprediksi inflasi Desember secara tahunan 2,7% yoy. Begitu juga inflasi setahun penuh.
“Angka ini sedikit turun dari 2,86% yoy pada November 2023, karena tingginya base effect yang terlihat tahun lalu,” ujar Andry.
Inflasi inti diperkirakan melanjutkan tren penurunan dari 1,87% yoy pada 23 November menjadi 1,86% yoy pada 23 Desember.
Andry memperkirakan inflasi secara bulanan naik menjadi 0,50% dibandingkan November 0,38%. Ini karena faktor musiman yakni harga pangan cenderung meningkat pada libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu, dampak El Nino yang mengganggu sebagian pasokan pangan.
“Di sisi lain, sektor transportasi diperkirakan berkontribusi besar terhadap inflasi bulanan, karena mobilitas masyarakat biasanya meningkat pada periode tersebut," kata dia.