Bansos Dinilai Jaga Pertumbuhan Konsumsi Masyarakat saat El Nino

Desy Setyowati
5 Februari 2024, 21:05
bansos, pertumbuhan ekonomi,
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa.
Warga antre untuk pencairan bantuan sosial dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Kantor Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (14/4/2023).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bansos dinilai berhasil membuat konsumsi masyarakat terjaga selama kuartal IV 2023. Pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun lalu pun tumbuh 5,04% secara tahunan alias year on year (yoy).

“Konsumsi masyarakat berpenghasilan rendah cenderung cukup solid di tengah penyaluran bansos dari pemerintah pusat,” kata Ekonom Bank Permata Josua Pardede dikutip dari Antara, Senin (5/2).

Konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto alias PMTB seperti investasi pun menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,47% pada kuartal IV 2023 atau melambat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 5,05%. Komponen konsumsi yang mencatatkan kinerja tertinggi yakni transportasi dan komunikasi, serta restoran dan hotel.

“Dengan demikian, belanja rekreasi cukup solid sekalipun terindikasi mengalami normalisasi jika dibandingkan dengan kinerjanya pada 2022,” ujar Josua.

Sementara itu, belanja barang tahan lama cenderung melambat. Penjualan mobil secara ritel misalnya, terkontraksi 10,5% dan motor 5,8%.

Menimbang sejumlah kinerja tersebut, Josua menilai penyaluran bansos pada kuartal IV mampu menjaga kinerja konsumsi rumah tangga.

“Meski konsumsi rumah tangga dan investasi cenderung melambat, komponen konsumsi pemerintah cenderung meningkat. Ini sejalan dengan percepatan penyerapan anggaran belanja bansos, belanja barang, belanja modal, dan belanja subsidi,” ujar dia.

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menambah kucuran paket kebijakan pada kuartal IV 2023 sebagai bentuk mitigasi dampak El Nino dan tekanan ekonomi global. Salah satunya yakni penebalan bansos.

Penebalan bansos tersebut berupa:

  1. Bantuan beras 10 kilogram kepada 21,3 juta kelompok penerima manfaat atau KPM pada Desember. Ini bertujuan mengatasi kenaikan harga beras.
  2. Bantuan langsung tunai atau BLT Rp 200 ribu per bulan untuk November dan Desember 2023 yang diberikan kepada 18,8 juta KPM. Ini bertujuan menjaga daya beli, stabilisasi harga, dan pengendalian inflasi.

“APBN perlu untuk memberikan perlindungan dengan penebalan bansos. Ini supaya memperkuat kegiatan ekonomi, terutama terutama masyarakat rendah yang berpendapatan rendah,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Oktober tahun lalu (25/10/2023).

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...