Jepang Akhiri Era Suku Bunga Negatif, Apa Dampak ke Indonesia?

Agustiyanti
20 Maret 2024, 09:40
Ilustrasi Tokyo, Jepang, suku bunga jepang, suku bunga, dampak kenaikan suku bunga
Pixabay/Sofia Terzoni
Ilustrasi. Jepang meninggalkan era suku bunga negatif dengan keputusan bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada Selasa (19/3)
Button AI Summarize

Bank sentral Jepang menaikkan suku bunga pada Selasa (19/3) untuk pertama kalinya sejak 2007, mengakhiri satu-satunya rezim suku bunga negatif di dunia. Perubahan-perubahan ini menandai perubahan bersejarah dan mewakili kemunduran paling tajam di tengah upaya pelonggaran moneter paling agresif di dunia. 

“Kemungkinan inflasi mencapai target kami secara stabil semakin meningkat. Kemungkinan mencapai ambang batas tertentu yang dihasilkan dari keputusan hari ini,” kata Gubernur BOJ Kazuo Ueda seperti dikutip dari CNBC. 

Meski mulai menaikkan suku bunga, Bank of Japan memastikan tidak akan memulai kenaikan suku bunga secara agresif. Menurut Ueda, BOJ akan mempertahankan kondisi keuangan yang akomodatif untuk saat ini.

BOJ menaikkan suku bunga jangka pendeknya menjadi sekitar 0% hingga 0,1% dari -0,1%.  Pemerintah juga menghapuskan kebijakan pengendalian kurva imbal hasil atau yield curve control yang radikal pada obligasi negara Jepang. Kebijakan ini digunakan oleh bank sentral untuk menargetkan suku bunga jangka panjang dengan membeli dan menjual obligasi sesuai kebutuhan.

Meski demikian, bank sentral akan terus membeli obligasi pemerintah  denagan jumlah yang sama  seperti sebelumnya yang saat ini mencapai 6 triliun yen atau setara Rp 724 triliun per bulan.

Mengurangi pembelian aset dan pelonggaran kuantitatif, BOJ mengatakan akan berhenti membeli dana yang diperdagangkan di bursa dan dana investasi real estate Jepang (J-REITS). Mereka juga berjanji untuk secara perlahan mengurangi pembelian surat berharga dan obligasi korporasi, dengan tujuan menghentikan praktik ini dalam waktu sekitar satu tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...