Rupiah Dibuka Menguat, Ini Proyeksi Analis

Rahayu Subekti
9 Juli 2024, 09:29
rupiah, dolar, nilai tukar rupiah
Fauza Syahputra|Katadata
Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan pada posisi Rp.16.450 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu pagi (26/6/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sejumlah analis memproyeksikan nilai tukar rupiah berpotensi untuk terus stabil. Selain itu ada yang memproyeksikan akan tertahan hingga melemah terbatas hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka pada level Rp 16.295 per dolar AS. Angka tersebut menunjukan penguatan 37,50 poin atau 0,23 persen.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana memproyeksikan nilai tukar rupiah pada hari ini (9/7) relatif akan stabil. "Ini dengan kecenderungan menguat terbatas ke Rp 16.202 hingga Rp 16.302 per dolar AS," kata Fikri kepada Katadata.co.id, Senin (9/7).

Fikri mengungkapkan proyeksi stabilnya nilai tukar rupiah dipengaruhi sejumlah sentimen. Pendorong pertama yakni meningkatnya kemungkinan penurunan Fed Rate pada September 2024 ke 76 persen.

Selain itu, pergerakan rupiah juga dipengaruhi berkurangnya risiko politik di Perancis dan UK. Fikri mengatakan rilis consumer confidence Indonesia pada Juni 2024 yang turun tipis juga mempengaruhi proyeksi tersebut.

Ia menjelaskan, data retail sales Indonesia juga akan mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. "Kemungkinan rilis retail sales Indonesia pada hari ini yang masih akan stabil," kata Fikri.

Sementara itu, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah terhadap dolar bisa tertahan hari ini. Ariston menuturkan, hal tersebut dikarenakan pasar mengalihkan fokus kepada dengar pendapat antara Jerome Powell, Gubernur The Fed, dan Kongres AS malam ini.

Ariston mengatakan, pasar mewaspadai kejutan dari pernyataan Powell mengenai kebijakan moneter dan proyeksi inflasi AS. "Bila ada indikasi bahwa Powell masih mendukung untuk tidak terburu-buru menaikkan suku bunga acuan karena inflasi sulit turun, dolar AS bisa langsung menguat lagi," ungkap Ariston.

Ariston menyebut indeks dollar AS sudah terlihat naik lagi ke level atas 105 pagi ini. Hal itu setelah pagi sebelumnya bergerak pada kisaran 104,90-an.

"Ada potensi pelemahan ke arah Rp 16.300 hari ini dengan potensi support di sekitar Rp 16.220 per dolar AS," ucap Ariston.

Di sisi lain, Analis Mata Uang Lukman Leong menyebut rupiah juga diperkirakan akan berkonsolidasi. Hal itu dengan dengan kecenderungan melemah terbatas terhadap dolar AS.

"Investor menantikan data penjualan ritel Indonesia. Kisarannya berada pada level Rp 16.250 hingga Rp 16.350 per dolar AS," kataLukman.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...