Analisis terbaru mengindikasikan bahwa rupiah berpeluang menguat hari ini, dipengaruhi oleh keputusan Federal Reserve yang mempertahankan suku bunganya
Rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar AS menjelang pengumuman hasil rapat BI dan The Fed, dengan pengaruh dari situasi geopolitik dan kekhawatiran pasar global.
Ekonom memprediksi penguatan rupiah terhadap dolar AS akan berlanjut hari ini, dipengaruhi oleh potensi resesi di AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS.
Sejumlah analis memproyeksikan rupiah melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS pada hari ini (11/3). Faktor yang memengaruhi yakni kekhawatiran resesi ekonomi Amerika.
Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi menguat seiring dengan merosotnya tingkat keyakinan konsumen Amerika Serikat pada Februari 2025. Data yang dirilis (25/2) menunjukkan hasil di luar ekspektasi.
The Fed mempertahankan suku bunga, menciptakan tekanan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dengan ekspektasi pelemahan hingga Rp 16.450 per dolar AS.
Rupiah diperkirakan akan terus melemah terhadap dolar AS, dipengaruhi oleh kondisi global dan domestik sebelum dan setelah pengumuman kebijakan Bank Indonesia.
Ekonom memprediksi rupiah akan melemah terhadap dolar AS hari ini karena kekhawatiran kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump, yang bisa memicu perang dagang lanjutan.
Rupiah menguat usai dolar AS melemah imbas pidato Gubernur Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell yang cenderung hawkish, tetapi tak memberikan banyak kejutan.