Saat Ekonomi Lesu, Sri Mulyani Tarik Utang Baru Rp 266,3 T hingga Juli 2024

Rahayu Subekti
14 Agustus 2024, 09:03
urang, utang negara, utang indonesia, utang pemerintah, sri mulyani
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Pemerintah Indonesia sepanjang tahun ini hingga Juli 2024 telah menarik utang baru senilai Rp 266,3 triliun. Menkeu Sri Mulyani menyebut utang itu untuk merespons pelemahan ekonomi.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hingga 31 Juli 2024, penarikan pembiayaan utang sudah mencapai Rp 266,3 triliun. Dia menuturkan hal tersebut dilakukan untuk merespons pelemahan ekonomi seperti dari sisi harga komoditas.

“Karena tadi semua komoditas sudah reverse back ke harganya sehingga memang defisitnya diperkirakan pasti lebih tinggi dari 2023 dan ini sudah mulai terlihat dari pembiayaan kita,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Agustus 2024, Selasa (13/8).

Bendahara negara itu menjelaskan, penarikan utang dalam postur APBN 2024 ditargetkan mencapai Rp 648,1 triliun. Dengan begitu, penarikan pembiayaan utang per Juli 2024 realisasinya sudah mencapai 41,1%.

Sri Mulyani menuturkan pada tahun lalu pemerintah mengerem penarikan utang baru untuk pembiayaan anggaran. Hal itu dikarenakan harga komoditas masih tinggi sehingga berdampak pada meningkatnya setoran pajak.

“Makanya tahun lalu pembiayaan mengalami penurunan issuance yang luar biasa harusnya Rp 437,8 triliun, kita hanya keluar Rp 184 triliun SBN issuance," kata Sri Mulyani.

Dalam paparannya, pembiayaan utang yang berasal dari penerbitan SBN (Surat Berharga Negara) secara neto per Juli 2024 telah mencapai Rp 253 triliun dari target Rp 666,4 triliun. Total penerbitan SBN 38% dari target dengan pertumbuhan mencapai 37,5% dibanding tahun lalu

Selanjutnya, pembiayaan utang yang berasal dari pinjaman telah mencapai Rp 13,3 triliun, jauh lebih tinggi dari desain dalam APBN 2024 yang seharusnya minus Rp 18,4 triliun. Artinya pembiayaan dari pinjaman tersebut mencapai 72,6% dari target dengan pertumbuhan 21,6%.

Sementara itu, total pembiayaan non-utang minus Rp 49,3 triliun atau telah tumbuh 39,4% dari target APBN tahun ini yang minus Rp 125,3 triliun dengan pertumbuhannya sebesar 61,8%.

Dengan begitu, total pembiayaan anggaran per Juli 2024 sebesar Rp 217 triliun atau sebesar 41,5% dari target Rp 522,8 triliun.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...