Kisruh RUU Pilkada Bisa Berefek ke Ekonomi, Sri Mulyani Singgung Soal Integritas
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kuliah perdana Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia sebagai dosen tamu. Dalam kegiatan tersebut, seorang mahasiswa bertanya berkaitan dampak kisruh RUU Pilkada terhadap perekonomian Indonesia.
“Akhir-akhir ini dihadapkan krisis demokrasi adanya RUU Pilkada, apakah hal tersebut ada dampaknya untuk perekonomian Indonesia?,” tanya salah seorang mahasiswa Universitas Indonesia dalam acara Kuliah Perdana: Pengantar Ekonomi yang disiarkan secara daring di channel YouTube FEB UI, Senin (26/8).
Menjawab pertanyaan tersebut, Sri Mulyani menjelaskan pada dasarnya ekonomi suatu negara berdiri di atas fondasi hukum dan sistem pemerintahan. Amerika Serikat bisa menjadi negara maju bukan karena tanpa terpaan.
“Negara bisa maju seperti di AS bukan karena diam-diam saja. Mereka banyak sekali terjadi perang saudara, punya senjata setiap orang, tapi mereka bisa menghasilkan banyak inovasi,” ujar Sri Mulyani.
Bendahara negara itu juga mencontohkan, Benua Amerika yang terdiri dari beberapa negara besar namun keberhasilan ekonominya tidak merata di seluruh wilayah. Tidak semuanya memiliki perekonomian besar seperti Amerika Serikat.
“Lihat Amerika, Kanada, Amerika Latin satu daratan kan, bagaimana di benua ini, yang di tengah maju banget, di atas maju, tapi di bawahnya Amerika Latin agak mundur (ekonominya). Bagaimana outcome-nya berbeda?” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan hal tersebut dikarenakan suatu negara harus memperhatikan dari sisi tata kelola dan tatanan hukumnya. Jika tatanan hukum dan tata kelolanya bersifat eksploitatif maka menurut Sri Mulyani terjadi the winner takes all.
Perempuan yang kerap disapa Ani itu hanya berpesan, integritas merupakan kunci dalam menjalankan profesi apapun. “Jika kalian bangun karakter baik, nanti akan terjaga. Dimanapun kalian berpegang teguh itu karena itu currency, pegang terus prinsip yang baik, itu currency kalian yang tidak bisa dijual, itu mata uang kalian sejatinya,” ujar Sri Mulyani.