Sri Mulyani: Defisit APBN 2025 Lebih Besar Agar Prabowo Leluasa Jalankan Program

Rahayu Subekti
29 Agustus 2024, 08:56
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (28/8/2024). Rapat tersebut membahas asumsi dasar dalam RUU APBN 2025 dan pengambilan Keputusan asumsi dasar dalam RUU APB
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (28/8/2024). Rapat tersebut membahas asumsi dasar dalam RUU APBN 2025 dan pengambilan Keputusan asumsi dasar dalam RUU APBN 2025.
Button AI Summarize

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan alasan dibalik defisit anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN 2025 mencapi Rp 616,2 triliun atau 2,53% dari produk domestik bruto (PDB). Defisit APBN tersebut dipatok lebih besar dibandingkan 2024 yang mencapai Rp 522,8 triliun atau 2,29% dari PDB. 

Sri Mulyani mengungkapkan defisit APBN pada tahun depan didesain untuk memberikan keleluasaan pemerintahan terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam menjalankan program prioritas pada tahun pertamanya.

“Ukuran defisit memang lebih tinggi dari 2024 karena ingin memberikan ruang bagi pemerintah baru tanpa terpengaruh kondisi penerimaan pajak dan penerimaan negara yang terpengaruh suasana global,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (28/8). 

Dia mengatakan, ruang fiskal diciptakan hingga 2,53% agar pemerintahan baru dapat menjalankan program-programnya tanpa membuat APBN collapse. Bahkan diharapkan juga tidak membuat kredibilitasnya tererosi. 

“Level 2,53% cukup baik untuk memberikan ruang dan cukup hati-hati untuk menjaga eksposure defisit dan utang kita,” ujar Sri Mulyani. 

Bendahara negara itu memastikan defisit APBN 2,53% akan dijaga melalui pembiayaan yang prudent dan terencana secara baik. Dia menuturkan, pemerintah juga terus mengamati dinamika global dan nasional.

Perempuan yang kerap disapa Ani itu mengatakan, pembiayaan utang pemerintah akan dikelola secara hati-hati dalam mendanai defisit tersebut. Dia menegaskan, rasio utang tetap dijaga pada batas aman dan relatif rendah dibandingkan negara sederajat.

"Pendalaman pasar untuk bisa menciptakan cost of fund yang semakin efisien dan stabil. Mendorong pengembangan skema pembiayaan inovatif, kreatif dan berkesinambungan akan terus didorong dengan partisipasi swasta," kata Sri Mulyani. 

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...