Investor Untung Besar Sepanjang 2024 Meski Wall Street Rontok di Akhir Tahun

Nur Hana Putri Nabila
2 Januari 2025, 07:12
wall street, bursa saham, dow jones, nasdaq, s&P500
NYSE
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup turun pada perdagangan Selasa (31/12) imbas kenaikan imbal hasil Treasury AS. Namun, kinerja Wall Street sepanjang 2024 cukup menggembirakan.

Pasar saham AS sempat menunjukkan kenaikan pada awal perdagangan, tetapi akhirnya ditutup melemah. Aksi ambil untung investor menyebabkan saham-saham di sektor teknologi turun 1,04%. 

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 29,51 poin (0,07%) menjadi 42.544,22 dan S&P 500 (.SPX) melemah 25,31 poin (0,43%) ke 5.881,63. Kemudian Nasdaq Composite (.IXIC) terkoreksi 175,99 poin (0,90%) menjadi 19.310,79.

Beberapa saham unggulan di S&P 500 seperti Palantir Technologies, Vistra Corp, dan Nvidia ditutup melemah sepanjang 2024 akibat aksi investor mengambil keuntungan jelang akhir tahun. Namun, ketiga indeks utama Wall Street menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Indeks S&P 500  melesat 23,3%, Nasdaq melonjak 28,7%, dan Dow Jones naik 12,8% sepanjang 2024. 

S&P 500 berhasil mencatat kenaikan tahunan untuk kelima kalinya dalam enam tahun terakhir. Kenaikan sekitar 53,19% selama dua tahun terakhir menjadi yang tertinggi sejak periode 1997-1998.

Kepala Eksekutif AXS Investments di New York Greg Bassu mengatakan, investor tetap menikmati hadiah berupa kenaikan signifikan sepanjang 2024 meskipun tidak ada reli Sinterklas di minggu akhir 2024 ini. Ia menilai 2024 menjadi tahun luar biasa bagi keuntungan ekuitas.

“Didorong oleh tiga faktor utama: ledakan inovasi AI, serangkaian penurunan suku bunga oleh The Fed, dan kekuatan ekonomi AS," ujar Bassuk seperti dikutip Reuters, Kamis (2/1).

Di sisi lain imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik 2,8 basis poin menjadi 4,573%, membalikkan penurunan sebelumnya. Namun, level ini tetap di atas ambang 4,5% yang dianggap banyak analis merupakan tantangan bagi pasar saham. Secara keseluruhan, imbal hasil obligasi telah naik sekitar 69 basis poin sepanjang tahun ini, termasuk lonjakan lebih dari 74 basis poin pada kuartal keempat.  

Selain itu perbedaan suku bunga yang semakin lebar telah meningkatkan daya tarik dolar AS sepanjang tahun ini. Indeks dolar, yang mengukur nilai dolar terhadap mata uang utama lainnya, melonjak 6,6% sepanjang 2024, setelah melesat 7,3% di kuartal keempat. Hal ini merupakan lonjakan kuartalan terbesar sejak kuartal pertama 2015.  

Pada perdagangan Selasa, indeks dolar naik 0,36% menjadi 108,44, sementara euro melemah 0,47% ke $1,0358. Sepanjang tahun, euro telah turun 6,1% terhadap dolar, dengan penurunan 6,5% hanya pada kuartal terakhir.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...