Vietnam Salip RI Jadi Raja Durian Dunia dengan Nilai Ekspor Rp 53,67 Triliun

Ferrika Lukmana Sari
14 Januari 2025, 13:17
Vietnam
ANTARA FOTO/Auliya Rahman/rwa.
Pedagang menunjukkan buah durian Kasongan yang dijual di Jalan Diponegoro, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (9/1/2025). Buah durian Kasongan dari Kabupaten Katingan merupakan varietes durian lokal khas Kalimantan Tengah yang dijual dengan harga Rp25 ribu hingga Rp150 ribu per buah.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Vietnam telah memantapkan dirinya sebagai kekuatan baru dalam pasar durian global, dengan nilai ekspor mencapai US$ 3,3 miliar setara Rp 53,67 triliun (kurs: Rp 16.265 per dolar AS) pada tahun 2024, menurut laporan terbaru dari CNBC.

Ekspor durian Vietnam mengalami lonjakan luar biasa, meningkat 7,8 kali lipat dibandingkan tahun 2022. Nilai ini mencakup hampir 50% dari total ekspor buah dan sayuran negara tersebut. Kesuksesan ini sebagian besar didorong oleh permintaan tinggi dari Cina, di mana durian dianggap sebagai buah mewah dan bahan kuliner inovatif.

Pada November 2024, impor durian Cina mencapai 1,53 juta ton dengan nilai US$ 6,83 miliar, meningkat 9,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Vietnam berhasil menguasai 47% dari pasar ini, hanya berada di bawah Thailand yang tetap menjadi pemimpin pasar.

Dikutip dari Vietnam New, Selasa (14/1), durian kini menjadi fenomena di kalangan kelas menengah Cina, dengan produk-produk inovatif seperti hot pot kuah durian, roti durian, dan makanan prasmanan bertema durian.

Vietnam memanfaatkan peluang ini dengan mempertahankan produksi durian berkualitas tinggi sepanjang tahun untuk memenuhi permintaan pasar premium.

Indonesia Kalah Saing dengan Vietnam

Sementara Indonesia masih sulit bersaing. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor durian Indonesia hanya mencapai US$1,07 juta, jauh tertinggal dibandingkan Vietnam pada 2023.

Beberapa faktor utama yang menghambat Indonesia adalah kurangnya standarisasi kualitas durian, terbatasnya akses terhadap teknologi modern seperti pembekuan cepat, dan kendala logistik dalam memastikan durian tetap segar saat diekspor.

Selain itu, petani durian di Indonesia cenderung terfragmentasi, dengan skala usaha kecil yang sulit bersaing di pasar internasional. Belum adanya protokol dagang yang komprehensif dengan negara tujuan ekspor seperti Tiongkok juga menjadi kendala signifikan.

Keberhasilan Vietnam dapat dikaitkan dengan strategi komprehensif, termasuk peningkatan kualitas produk, inovasi teknologi, dan ekspansi pasar internasional.

Negara ini mengelola 150.000 hektar lahan budidaya durian, terutama di Delta Mekong dan dataran tinggi, untuk menjaga produksi berkualitas tinggi sepanjang tahun.

Selain itu, perjanjian dagang strategis dengan Cina melalui protokol ekspor yang diberlakukan pada 2022 turut memperkuat posisi Vietnam di pasar global. Vietnam juga berkomitmen untuk memenuhi standar keamanan pangan yang ketat, keterlacakan produk, serta menerapkan teknologi pembekuan modern.

Kisah sukses durian Vietnam menunjukkan bagaimana perencanaan strategis dan investasi tepat dapat mengubah produk lokal menjadi komoditas global bernilai tinggi. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, untuk mengoptimalkan potensi sektor pertanian.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...