RI Impor Kurma hingga 16,43 Ribu Ton Jelang Ramadan, Dari Mana Asalnya?

Ringkasan
- Indonesia mengimpor kurma sebanyak 16,43 ribu ton pada Januari 2025, dengan mayoritas berasal dari Mesir (61,8%).
- Selain Mesir, Indonesia juga mengimpor kurma dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
- Impor komoditas lain jelang Ramadan, seperti gula, daging, dan gandum, mengalami penurunan pada Januari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya.

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat, impor kurma pada Januari 2025 mencapai 16,43 ribu ton atau US$ 20,68 juta. Mayoritas kurma yang diimpor menjelang Ramadan ini berasal dari Mesir.
Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, Indonesia mengimpor 10,15 ribu ton kurma dari Mesir. Selain dari Mesir, ada pula kurma yang diimpor dari Arab Saudi sebanyak 1,88 ribu ton dan Uni Emirat Arab sebanyak 1,76 ribu ton.
“Impor kurma dari Mesir ini kira-kira share nya sebesar 61,8% terhadap total impor kurma Indonesia,” ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (17/2).
Menurut Amalia, ada tiga komoditas lain yang biasanya diimpor menjelang Ramadan, seperti gula, daging, dan gandum. Namu, Amalia mencatat, impor gula konsumsi dan industri justru turun 42,39% pada Januari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 308,8 ribu ton atau senilai US$ 162,8 juta.
Impor daging jenis lembu juga tercatat turun 39,62% mencapai 18,2 ribu ton atau sekitar US$ 61,2 juta. Volume impor gandum juga tercatat turun 34,77% menjadi 728 ribu ton atau nilainya sebesar US$ 208,4 juta.
“Impor gandum ini secara nilai naik sekitar 8,29% meski secara volume turun 34,77% dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” kata Amalia.