Beri Diskon Listrik 50% Selama Dua Bulan, Pemerintah Rogoh Rp 13,6 Triliun


Kementerian Keuangan mencatat, anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah atas pemberian diskon listrik sebesar 50% kepada masyarakat mencapai Rp 13,6 triliun. Diskon listrik ini diberikan kepada pelanggan rumah tangga dengan daya maksimal 2.200 VA selama dua bulan pertama tahun ini.
"Pada Januari, ada 71,1 juta pelanggan menikmati diskon listrik ini, sedangkan pada Februari ada 64,8 juta pelanggan. Kami masih dalam estimasi, tapi angka sementara total anggaran yang kami catat Rp 13,6 triliun," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (13/3).
Suahasil menjelaskan, anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah atas diskon listrik pada Januari sebesar Rp 7 triliun, sedangkan pada Februari sebesar Rp 6,6 triliun.
Diskon tarif listrik, menurut Suahasil, berdampak pada penurunan harga listrik yang dibayarkan masyarakat sehingga langsung pada inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah. Badan Pusat Statistik mencatatkan indeks harga konsumen atau IHK mengalami deflasi selama dua bulan berturut-turut pada dua bulan pertama tahun ini.
Deflasi secara bulanan tercatat sebesar 0,76% pada Januari 2025, dan 0,48% pada Februari 2025. Deflasi terutama disumbangkan oleh diskon tarif listrik sebesar 50% yang berlaku pada Januari-Februari 2025.
Diskon tarif listrik juga membuat Indonesia mengalami deflasi secara tahunan sebesar 0,09% pada Februari 2025, pertama dalam lebih dari dua dekade terakhir. “Deflasi secara tahunan pernah terjadi pada Maret 2000 dimana pada saat itu deflasi sebesar 1,10% yang disumbang oleh kelompok bahan makanan,” kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/3).
Ia menjelaskan, penyebab utama deflasi pada Februari 2025 adalah harga barang yang diatur pemerintah. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi pada komponen tersebut yaitu tarif listrik dan bensin “Ini terutama karena adanya diskon listrik yang 50%, masih berlangsung sampai Februari 2025 sehingga komponen harga diatur pemerintah ini mengalami deflasi 9,02% dan komponen ini memberikan andil deflasi sebesar 1,77%,” ujar Amalia.