Perang Dagang, The Fed Diramal Hanya Pangkas Suku Bunga Satu Kali Tahun Ini

Ringkasan
- The Fed diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan Rabu. Para pejabat The Fed diperkirakan akan menyesuaikan pandangan mereka tentang kondisi ekonomi dan kemungkinan arah suku bunga di masa mendatang.
- Pelaku pasar melihat kecil kemungkinan The Fed akan mengubah suku bunga acuan 4,25%-4,5%. Gubernur The Fed, Jerome Powell, dan rekan-rekannya menganjurkan pendekatan yang sabar dalam mengambil keputusan.
- Para ekonom mengkhawatirkan dampak kebijakan tarif Presiden Trump terhadap inflasi. Kekhawatiran muncul bahwa The Fed telah menyerahkan kendali kebijakan ekonomi makro kepada pemerintahan Trump.

Para pejabat The Federal Reserve akan menggelar pertemuan pada Rabu (19/3) waktu setempat. Bank Sentral Amerika Serikat ini diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya pada pekan ini dan menyesuaikan pandangan mereka tentang kondisi ekonomi dan kemungkinan arah suku bunga di masa mendatang.
Pelaku pasar melihat hampir tidak ada peluang bagi pembuat kebijakan bank sentral untuk beranjak dari tingkat suku bunga acuan saat ini dalam rentang 4,25%-4,5%. Gubernur The Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya dalam beberapa minggu terakhir telah menganjurkan pendekatan yang sabar, mereka tidak perlu terburu-buru untuk melakukan apa pun.
Namun, mereka juga diharapkan untuk memberikan petunjuk tentang ke mana arahnya dari sini dengan latar belakang ketidakpastian kebijakan perdagangan dan fiskal Presiden Donald Trump. Petunjuk ini dapat mencakup apa saja mulai dari penyesuaian proyeksi inflasi dan pertumbuhan ekonomi hingga seberapa sering, jika memang ada, mereka berharap untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.
"Tidak ada peluang untuk memangkas pada hari Rabu, jadi semua hal lainnya menjadi lebih penting," kata Dan North, ekonom senior di Allianz Trade North America, seperti dikutip dafi CNBC.
Para ekonom khawatir tarif Trump dapat memicu kembali inflasi, terutama jika presiden bersikap lebih agresif setelah Gedung Putih merilis tinjauan global tentang situasi tarif pada tanggal 2 April. Jika Fed semakin khawatir tentang inflasi yang dipicu tarif, Fed dapat menjadi semakin enggan untuk memangkas suku bunga.
"Investor berhak khawatir tentang arah yang ditunjukkan FOMC," kata Thierry Wizman, ahli strategi valuta asing dan suku bunga global di Macquarie.
Wizman mengatakan, kekhawatiran itu muncul karena kecurigaan bahwa The Fed tidak lagi bertanggung jawab dan menyerahkan kendali kebijakan ekonomi makro kepada pemerintahan Trump. Ia melihat kemungkinan The Fed tak lagi berencana memangkas suku bunga hingga tiga kali dan hanya memangkas suku bunga sebanyak satu kali pada 2025 dan satu kali pada 2026.
"Jika Fed memutuskan untuk tetap melakukan dua pemangkasan pada, kemungkinan besar itu hanya untuk menghindari menambah turbulensi pasar baru-baru ini," kata ekonom Goldman Sachs David Mericle dalam sebuah catatan..