Ekonomi Lesu, Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Rendah, Ini Kata Airlangga

Ringkasan
- Perputaran uang Lebaran diprediksi lebih rendah daripada tahun sebelumnya karena penurunan jumlah pemudik dan daya beli masyarakat. Situasi ini berbeda dengan Lebaran sebelumnya yang bersamaan dengan pemilu sehingga perputaran uang lebih tinggi.
- Jumlah pemudik tahun ini diproyeksikan turun 24,33% menjadi 146,48 juta jiwa, sehingga perputaran uang diperkirakan hanya Rp137,975 triliun, turun 12,28%. Penurunan ini kemungkinan disebabkan oleh kondisi ekonomi dan kebutuhan biaya sekolah yang akan datang.
- Pemerintah memberikan sejumlah stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat, seperti diskon tiket pesawat, diskon tarif tol, dan program pariwisata mudik Lebaran. THR juga diimbau untuk diberikan kepada pengemudi transportasi daring.

Perputaran uang saat lebaran Idul Fitri 2025 diprediksi akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Hal ini menyusul prediksi jumlah pemudik pada tahun ini juga akan menurun dan masih rendahnya daya beli.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kondisi Lebaran pada 2024 berbeda dengan tahun ini. Situasi ini menurut Airlangga menyebabkan perputaran uang pada momen Lebaran tahun ini bisa lebih rendah dibandingkan 2024.
"Tahun lalu ada pemilu. beda event, base-nya tahun kemarin lebih tinggi," kata Airlangga saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jumat (21/3).
Meski begitu, Airlangga mengatakan pada momen lebaran tahun ini, pemerintah memberikan sejumlah stimulus. Pemerintah menurut Airlangga akan melakukan sejumlah langkah untuk menjaga daya beli masyarakat saat momen Lebaran.
"Sekarang kan pemerintah memberikan beberapa stimulus. Beberapa ada diskon jadi saat ini program yang stimulasi terus kita dorong tetapi sifatnya melalui insentif," ucap Airlangga.
Pemudik Berkurang dan Perputaran Uang Rendah
Perputaran uang selama libur Lebaran 2025 diprediksi menurun seiring dengan jumlah pemudik yang mengalami penurunan.
Kementerian Perhubungan memproyeksikan sebanyak 146,48 juta jiwa akan melakukan pergerakan selama libur Lebaran 2025. Angka pemudik ini turun 24,33% dibandingkan hasil survei libur Idulfitri tahun lalu sebanyak 193,6 juta orang.
“Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idulfitri 2024 mencapai Rp 157,3 triliun, maka asumsi perputaran uang libur Lebaran 2025 diprediksi hanya mencapai Rp 137,975 triliun, turun 12,28%,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang dalam pernyataan tertulisnya.
Prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga empat orang. “Jika rata-rata keluarga membawa uang sebesar Rp 3,75 juta naik 10% dari tahun lalu maka potensi perputaran uang diprediksi Rp 137,98 triliun,” ujarnya.
Menurut dia, penurunan ini bisa karena kondisi ekonomi. Masyarakat cenderung berhemat mengingat dalam beberapa bulan ke depan akan memasuki tahun ajaran baru yang memerlukan biaya masuk sekolah. Belum lagi maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penurunan daya beli masyarakat.
Sederet Stimulus di Tengah Pencairan THR
Tunjangan Hari Raya atau THR pada tahun ini tidak hanya dirasakan oleh para ASN atau pekerja formal swasta. Pemerintah bahkan mengimbau perusahaan operator transportasi daring untuk memberikan THR bagi para pengemudinya.
Pemerintah juga memiliki sejumlah kebijakan insentif untuk mendorong konsumsi masyarakat selama Ramadan, antara lain dengan diskon tiket pesawat domestik hingga 14% melalui insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah atau PPN DTP.
Pemerintah juga menyiapkan diskon tarif tol 20% di jalur mudik utama. Program lainnya juga disiapkan mencakup pariwisata mudik Lebaran bersama BUMN dan operasi pasar guna menstabilkan harga pangan.