Harga Emas Antam Terus Naik, Tiga Bulan Cuan Rp 160 Ribu per Gram

Martha Ruth Thertina
1 April 2025, 18:07
Harga emas Antam terus berada dalam tren naik sejalan dengan harga emas dunia.
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.
Harga emas Antam terus berada dalam tren naik sejalan dengan harga emas dunia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga emas terus mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Berdasarkan laman situs Logam Mulia, harga jual kembali (buyback) emas Antam Rp1,67 juta per gram pada Selasa, 1 April atau hari kedua Lebaran. Ini artinya, jika masyarakat melakukan pembelian di akhir tahun lalu dan melakukan penjualan sekarang maka bisa untung sekitar Rp 160 ribu per gram.

Catatan Katadata, harga pembelian emas Antam di akhir tahun lalu Rp1,55 juta per gram. Saat ini, harga pembelian sudah melambung menjadi Rp 1,83 juta per gram.

Tren kenaikan harga emas Antam sejalan dengan tren kenaikan harga emas dunia. Emas banyak diburu investor global seiring tingginya ketidakpastian ekonomi dunia. Salah satu pemicu terbesarnya saat ini adalah kebijakan tarif impor baru Amerika Serikat untuk negara-negara mitra dagangnya. Ini membuat buramnya prospek ekonomi dunia. Alhasil, investor melarikan dananya ke aset aman atau safe haven emas dan surat utang AS atau US Treasury.

Harga emas dunia di bursa Comex saat ini tercatat US$ 3.165 per troy ounce, naik US$ 513 per troy ounce dibandingkan awal tahun ini. Pernyataan Trump pada Jumat, 28 Maret lalu soal kebijakan tarif baru akan berlaku untuk semua negara menjadi pemicu diburunya emas dalam beberapa hari ini.

Perusahaan keuangan multinasional Goldman Sachs sempat menyebut ada kemungkinan harga emas dunia menembus US$ 3.100 per troy ounce tahun ini. Penyebabnya, ketidakpastian yang terus meningkat atau kekhawatiran yang terus terjadi terkait kebijakan tarif sehingga mendorong permintaan akan aset aman. "(Bila itu terjadi) kami memprediksi investasi spekulatif emas bisa mendorong harganya mencapai US$3,300 pada akhir 2025," demikian tertulis dalam analisis tim riset perusahaan. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan