IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7%, Jauh dari Target Prabowo


Dana Moneter Internasional atau IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,1% menjadi 4,7%. Proyeksi ini jauh dari target pemerintahan Prabowo Subianto sebesar 5,2% dan turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 5%.
Dalam laporan terbaru IMF, World Economic Outlook April 2025 yang dirilis Selasa (22/4), revisi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sejalan negara ASEAN 5 lainnya.
Dalam proyeksi terbarunya, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Malaysia pada tahun ini turun dari 5,1% pada 2024 menjadi 4,1%. Pertumbuhan ekonomi Filipina juga diproyeksi turun dari 5,7% menjadi 5,5%.
Pertumbuhan ekonomi Singapura bahkan diramal turun dari 4,4% pada 2024 menjadi 2% pada tahun ini, sedangkan pertumbuhan ekonomi Thailnd diperkirakan turun dari 2,5% menjadi 1,8%.
Ekonomi Global Suram Gara-gara Perang Dagang
IMF memangkas pertumbuhan ekonomi RI dan negara ASEAN 5 lainnya di tengah meningkatnya ketegangan ekonomi global. IMF juga menyoroti dampak terhadap aktivitas manufaktur yang terus bergeser dari negara maju ke pasar negara berkembang.
“Produksi melonjak di Cina dan juga meningkat di negara-negara Uni Eropa yang lebih kecil serta ASEAN-5,” demikian tertulis dalam laporan IMF dikutip Rabu (23/4).
IMF juga menyebut negara berkembang di Asia menjadi yang paling berpengaruh dari tarif perdagangan global. Perdagangan global pun diproyeksi akan turun dari 3,8% pada 2024 menjadi 1,7% pada tahun ini.
Lembaga ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi global secara keseluruhan hanya akan mencapai 2,8% pada 2025. Proyeksi ini muncul akibat ketegangan perdagangan karena kebijakan tarif Amerika Serikat dan respons dari mitra dagangnya.