Bank Dunia Catat 60% Penduduk Indonesia Miskin, Apa Klasifikasinya?

Agustiyanti
29 April 2025, 15:28
bank dunia, penduduk miskin, kemiskinan
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.
Anak-anak bermain di permukiman padat penduduk dengan latar belakang gedung bertingkat di Jakarta, Senin (27/1/2025). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan bertahan di kisaran 5 persen pada 2025 bahkan hingga 2026, dimana angka tersebut lebih tinggi dibandingkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang tetap stabil pada angka 2,7 persen.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Dunia mencatat 60% penduduk Indonesia masuk dalam garis kemiskinan pada tahun lalu, jika mengacu standar negara berpendapatan menengah atas. Indonesia diklasifikasikan oleh Bank Dunia sebagai negara berpendapatan menengah berdasarkan pendapatan nasional per kapita 2023 sebesar US$ 4.810 atau setara Rp 73,4 juta (kurs rata-rata 2023: Rp 15.255 per dolar AS).

Berdasarkan laporan Macro Poverty Outlook yang dirilis Bank Dunia pada bulan ini, standar ambang batas garis kemiskinan untuk kelompok negara berpendapatan menengah atas adalah pengeluaran per kapita US$ 6,85 purchasing power parity (PPP) atau setara Rp 32 ribu per hari. Dengan menggunakan perhitungan itu, penduduk miskin Indonesia yang mencapai 60,3% setara dengan 171,9 juta orang. Total penduduk Indonesia mencapai 285,1 juta. 

PPP atau paritas daya beli mengukur nilai tukar yang seharusnya antara dua mata uang agar memungkinkan seseorang membeli keranjang barang dan jasa yang sama dengan harga yang sama di kedua negara. Nilai US$ 1 PPP berbeda dengan kurs yang berlaku di pasar keuangan. 

Meski tergolong tinggi, persentase penduduk miskin ini sebenarnya turun dibandingkan 2023 yang mencapai 61,8%. Bank Dunia pun memperkirakan angkanya akan turun pada tahun depan menjadi 58,7% dan menjadi 55% pada 2027. 

Adapun jika menggunakan ambang batas garis kemiskinan kelompok negara berpendapatan menengah bawah, yakni pengeluaran US$ 3,65 PPP ata setara Rp 17 ribu per hari, maka jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 44,3 juta atau 15,6%. 

Angka Kemiskinan di RI Jauh di Atas 3 Negara ASEAN

Angka kemiskinan Indonesia tergolong tinggi di antara negara ASEAN lainnya. Meski Vietnam belum masuk dalam kelompok negara berpendapatan menengah tinggi, angka kemiskinan di negara itu jauh lebih rendah dibandingkan Indonesia. 

Angka kemiskinan di Vietnam jika mengacu ambang batas pengeluaran US$ 6,85 per hari hanya mencapai 18,2%, sedangkan jika mengacu ambang batas US$ 3,65 ppp per hari hanya mencapai 3,8%. Negara ini memiliki jumlah penduduk mencapai 101 juta.

Vietnam masuk dalam kelompok negara berpendapatan menengah bawah dengan pendapatan nasional per kapita US$ 4.110. Dalam klasifikasi yang dibuat Bank Dunia pada 2024, negara kelompok menengah atas memiliki pendapatan nasional per kapita US$ 4.516 hingga US$ 14.005. 

Angka kemiskinan di Malaysia dan Thailand yang masuk dalam klasifikasi negara berpendapatan menengah atas seperti Indonesia juga jauh di bawah Indonesia. Jika mengacu ambang batas pengeluaran US$ 6,85 ppp per hari, angka kemiskinan di Malaysia hanya 1,3% dan jika mengacu ambang batas US$ 3,65 ppp per hari tercatat 0,0% atau nihil.

Sedangkan di Thailand, angka kemiskinan jika mengacu ambang batas pengeluaran US$ 6,85 ppp per hari mencapai 7,1% dan  jika mengacu ambang batas US$ 3,65 ppp per hari tercatat 7,1% tercatat 0,1%.

Jumlah penduduk miskin Indonesia versi Bank Dunia ini jauh di atas catatan Badan Pusat Statistik. Berdasarkan data BPS pada September 2024, jumlah penduduk miskin mencapai 24,06 juta orang atau hanya 8,57% penduduk. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan