Sri Mulyani: Barbie dan Hot Wheels Buatan RI Dibahas saat Negosiasi Tarif AS


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, mainan boneka Barbie hingga Hot Wheels ikut menjadi pembahasan dalam negosiasi tarif yang dilakukan antara Indonesia dan pemerintah Amerika Serikat. Dua mainan ini dapat terkena dampak tarif resiprokal sebesar 32% yang rencananya dikenakan AS terhadap produk Indonesia.
“Muncul percakapan mengenai boneka Barbie. Amerika importir Barbie paling besar dan produsen terbesarnya dari Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Gedung Kemenkeu, Rabu (30/4).
Tak hanya Barbie, Sri Mulyani juga menyebut barang mainan lainnya yang dapat ikut terdampak yaitu Hot Wheels. Mobil miniatur ini juga diproduksi di Indonesia.
Menurut Sri Mulyani, dampak tarif resiprokal terhadap kedua jenis mainan ini dibahas dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent. “Ini penting karena nanti mereka akan Natal, akan Black Friday dan nenek-nenek seperti saya akan membeli hadiah untuk cucunya, ditaruh di pohon Natal,” ujar dia.
Menurut Sri Mulyani, kebijakan tarif Trump akan memengaruhi harga-harga mainan. Di sisi lain, Indonesia juga perlu menjaga agar barang yang diekspor ke AS tetap kompetitif.
“Itu yang kita perlu perhatikan karena menciptakan kesempatan kerja,” kata Sri Mulyani.
Pemerintah perlu menajaga tak hanya produksi mainan, tetapi juga komoditas lain yang banyak di ekspor ke AS, seperti tekstil dan sepatu. "Kalau Anda lihat New Balance, Adidas, Nike itu juga dari kita," kata Sri Mulyani.