Dapat Mandat dari Sri Mulyani, Dirjen Pajak Bimo Siap Benahi Sistem Coretax
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi melantik Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak pada Selasa (23/5). Bimo mengaku telah menerima sejumlah arahan dari Sri Mulyani terkait tugas barunya, salah satunya membenahi sistem administrasi perpajakan Coretax
"Saya diminta oleh Ibu Menkeu satu bulan ini untuk betul-betul mapping semua pending matters, isu strategis," ujar Bimo saat ditemui di Gedung DPR, Selasa (27/5).
Bimo juga berencana menggelar sesi khusus bersama media untuk menyampaikan rencana kerja awalnya. Ia akan memaparkan perkembangan sistem Coretax serta kebijakan strategis yang telah diarahkan oleh Sri Mulyani.
“Temanya juga dari konsultasi kami kepada presiden, setidaknya kuncinya adalah integritas. Jadi integritas data, integritas sistem, integrity human capital kita, dan integrity institusi kita,” kata Bimo.
Fokus pada Coretax
Bimo menegaskan akan mendalami lebih jauh sistem Coretax. Sistem ini diluncurkan sejak 1 Januari 2025 namun kerap mengalami gangguan teknis yang berdampak pada penerimaan negara di awal tahun.
“Saya one on one-nya belum selesai. Itu butuh seminggu lah one on one untuk Coretax,” ujar Bimo.
Sebelum digantikan, Dirjen Pajak sebelumnya, Suryo Utomo, telah menyusun roadmap perbaikan Coretax. Ia menargetkan perbaikan sistem rampung pada Juli 2025.
“Ekspektasinya sebelum akhir Juli paling tidak sudah selesai,” kata Suryo dalam RDP dengan Komisi XI DPR, Rabu (7/5).
Suryo menjelaskan perbaikan Coretax mencakup tiga area yaitu aplikasi (terutama bugs), migrasi data, dan pengembangan infrastruktur. Perbaikan bugs sendiri melibatkan 21 proses bisnis.
Saat ini tiga proses bisnis sudah selesai diperbaiki, yaitu business intelligence, knowledge management, dan data pihak ketiga.
"Sementara 18 proses bisnis lainnya masih dalam tahap perbaikan. “Kami coba terus proses perbaikan, bugs-nya juga kami lakukan perbaikan,” ujarnya.
Target penyelesaian perbaikan aplikasi ini adalah 31 Juli 2025. Namun, Suryo membuka kemungkinan beberapa bagian selesai lebih awal.
“Tapi secara keseluruhan, sekitar 18 proses bisnis yang lain, kami coba itemize dan itu yang kami ekspektasikan selesai sebelum Juli,” ujar Suryo.
