Bank Dunia Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global pada 2025 Jadi 2,3%


Laporan terbaru Bank Dunia berjudul Prospek Ekonomi Global, Juni 2025 menunjukkan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan melemah menjadi 2,3%. Angka ini lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 2,7%.
"Ini akan menandai tingkat pertumbuhan global paling lambat sejak 2008, selain resesi global secara langsung," tulis Bank Dunia dalam laporannya, dikutip Rabu (11/6).
Dalam dua tahun ke depan, pemulihan ekonomi yang lemah mungkin terjadi. Sebagian besar perbaikan ini sangat bergantung pada kebijakan perdagangan global.
Pertumbuhan ekonomi dapat menjadi lebih rendah apabila pembatasan perdagangan antarnegara maju meningkat. Kondisi ini dapat membuat ketidakpastian kebijakan terus berlanjut sehingga meningkatkan tekanan ke sektor keuangan.
Bank Dunia menilai hambatan perdagangan global yang sedang berlangsung saat ini, akibat perang dagang Amerika Serikat dan Cina, perlu upaya kebijakan multilateral.
Upaya kebijakan global juga diperlukan untuk menghadapi keadaan yang memburuk dari negara ekonomi berkembang karena rentan dengan konflik dan tekanan utang.
Tahun ini, semua kawasan negara berkembang dan maju menghadapi prospek yang menantang di tengah ketegangan perdagangan dan ketidakpastian global. "Pada 2025, pertumbuhan ekonomi akan melambat di Asia Timur dan Pasifik serta Eropa dan Asia Tengah," kata Bank Dunia.
Di kawasan dengan sejumlah besar eksportir komoditas, termasuk di Timur Tengah dan Afrika Utara serta Afrika Sub-Sahara, pertumbuhan ekonomi 2025 akan menghadapi hambatan dari melemahnya prospek permintaan komoditas eksternal.